Menyeimbangkan Hubungan Kosmis
Orang Jawa yang selalu menyeimbangkan hubungan  kosmis antara jagad alit (aku/mikro-kosmis) dengan jagad ageng (ingsun/makrokosmis) tidak pernah alpa untuk menghormati alam. Penghormatan orang Jawa terhadap alam yang ditangkap sebagai jagad ageng tersebut dapat ditunjukkan melalui berbagai ritual, seperti: labuhan (sedekah laut) atau sedekah bumi.
Menerapkan Etika
Orang Jawa selalu bergaul di tengah masyarakat dengan menerapkan etika (sopan-santun atau tata krama). Penerapan etika ini dapat disaksikan melalui tradisi ujung pada saat hari lebaran, di mana orang-orang muda datang kepada para sesepuh untuk melakukan sungkeman. Selain itu, orang Jawa selalu mengucapkan kata permisi saat melewati orang-orang yang tengah duduk berkumpul atau akan bertamu pada seseorang. Etika dalam kehidupan orang Jawa pula ditunjukkan melalui tutur kata atau sikapnya yang terkesan halus dan merendah. Tidak jumawa seperti bulir padi tak berisi.
Menyukai Musik Gamelan
Orang Jawa sangat menyukai musik gamelan. Berdasarkan fakta inilah, maka Sunan Kalijaga atau Sunan Bonang di dalam melakukan syi'ar Islam pada orang Jawa menggunakan gamelan. Manakala orang-orang mulai berkumpul untuk mendengarkan musik gamelan itulah, kedua sunan yang merupakan anggota Majelis Dakwah Walisanga itu melakukan syi'ar Islam-nya.
Kesimpulan
BERDASARKAN pada penjabaran tentang pengertian "filsafat", "kepemimpinan", dan "Jawa" tersebut; maka dapat disimpulkan bahwa filsafat kepemimpinan Jawa adalah suatu pandangan filosofis seorang pemimpin yang ingin mewujudkan tujuan (cita-cita) bersama (pimpinan dan yang dipimpin) dengan berdasarkan kecintaannya pada kebijaksanaan dan senantiasa berorientasi pada prinsip-prinsip ke-Jawa-an.
Dari kesimpulan di muka dapat dipahami bahwa seorang pimpinan Jawa harus memiliki jiwa-jawi. Seorang pemimpin merupakan khalifatullah (wakil Tuhan) yang senantiasa bersikap etis, estetis, serta berperan aktif di dalam turut hamemayu hayuning bawana. Turut menjaga keselamatan alam beserta seluruh isinya, serta bangsa dan negaranya. [Sri Wintala Achmad]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI