Sering kau mengurung di dalam rumah
bukan untuk bercumbu dengan bantal
dan guling. Selain mencari bayangan diri
tersingsal di balik lipatan-lipatan kegelapan
Pagi, kau selalu membuka pintu
bagi guru yang akan datang untuk mengajarkan
menundukkan kepala pada tamu, karena lebih tinggi
harganya dari hidangan lengkap di meja makan
Sesudah menutup pintu rapat-rapat
kau tinggalkan rumah untuk menyambangi
kota demi kota yang merundukkan gedung-gedung
dalam kemabukan cahaya selepas purnama
Kelak kau pun pulang ke rumah sebagai tamu
bukan untuk apa, selain menjenguk bayangan wajah
apakah ia masih mengenalimu baik-baik, ketika
mengaca di cermin pada malam mati lampu?
-Sri Wintala Achmad-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H