Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Cempurung ke Sunan Panggung

22 Oktober 2018   23:38 Diperbarui: 22 Oktober 2018   23:45 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

GENRE karya sastra tidak sebatas puisi; namun meliputi cerpen, novel, roman, dan naskah lakon. Dari sekian genre karya sastra tersebut; naskah lakon yang jarang digarap oleh kreator sastra. Mengingat tidak ada koran, majalah, atau penerbit yang bersedia memublikasikannya.

Kalau toh ada pementasan drama (teater), kelompok teater selalu menggarap naskah lakon yang sudah ada atau naskah-naskah terjemahan dari Barat. Hal ini dimaksudkan tidak mengurangi dana produksi sebagai honor untuk diberikan pada kreator naskah lakon. Dari persoalan inilah, menggarap naskah lakon akan dirasakan oleh kreatornya sia-sia.

Melihat fakta bahwa naskah lakon hampir tidak pernah diciptakan oleh kreator karya sastra, Balai Bahasa Jawa Tengah (BBJT) berniat memroduksikannya dalam bentuk antologi.

Oleh para kreator sastra Jawa Tengah, niat baik BBJT tersebut mendapat sambutan hangat. Sehingga Antologi Naskah Lakon "Dari Cempurung ke Sunan Panggung" berhasil dibukukan, diterbitkan, dan akan di-launching oleh BBJT di Hotel Pandanaran Semarang pada Kamis 25 Oktober 2018.

Dok. BBJT
Dok. BBJT
Terbitnya Antologi Naskah Lakon "Dari Cempurung ke Sunan Panggung" yang dicipta oleh 31 kreator sastra Jawa Tengah, yakni: Aan Zahroni, Agus Maladi,. Agus Subakir, Agustav Triono, Andri Saptono, Arif Khilwa, Asa Jatmiko, Bambang Wadoro, Beni Dewa, Bontot Sukandar dan Mukaromah, Budi Wahyono, Dodhy Kurniawan, Eko B Saputo, Eko Tunas, Gepeng Nugroho, Giwing Purba, Hanindawan, Hernandes Saranela, JP Awig Soedjatmika, Lanang Setiawan, Muchammad Zaini, Miftahur Rohim, Seful Mu'min, Siwiagustin, Sri Wintala Achmad, Tegsa Teguh Satriyo, Tommy Bayu Sagara, Yono Daryono, Yudhi Herwibowo, Yustinus Popo, dan Wikha Setiawan tersebut layak mendapatkan apresiasi.

Apresiasi pula layak diberikan pada Tirto Suwondo, kepala Balai Bahasa Jawa Tengah. Melalui kebijakan beliau, Antologi Naskah Lakon "Dari Cempurung ke Sunan Panggung" berhasil diterbitkan. Sehingga antologi naskah lakon tersebut kelak  menjadi sumber naskah pementasan teater, khususnya di Jawa Tengah.

Penerbitan antologi naskah lakon tersebut pula dapat menjadi stimulan positif bagi balai bahasa-balai bahasa di wilayah lain untuk turut menerbitkannya. Pendapat ini perlu digarisbawahi bila teater masih diyakini sebagai media pembentukan karakter positif bagi manusia.

Dok. Tirto Suwondo
Dok. Tirto Suwondo
Tidak lupa pula apresiasi diberikan pada BBJT yang telah menerbitkan  Proses Kreatif Sastrawan Jawa Tengah "Menepis Sunyi Menyibak Batas", Antologi Cerita Anak "Cermin Cahaya", dan Antologi Puisi Anak "Surat dari Samudra" yang semuanya akan di-launching pada tempat dan hari yang sama dan dibersamakan dengan event Penghargaan Sastrawan Jawa Tengah "Prasidatama". Diharapkan event tersebut menjadi matahari baru yang akan memberikan gairah kehidupan sastra di Jawa Tengah. Semoga!

-Sri Wintala Achmad-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun