dari pohon flamboyan
yang menggugurkan daun-daunnya
kau terjemahkan sebagai rahmat tertunda
rerumput yang hangus terbakar
ujung-ujungnya melukiskan ketabahan pertapa
untuk kehidupan masa datang
di atas sebongkah batu, sepatung kuntul
tampak ikhlas menanggung musim
sekeras batu-batu, lantas
siapakah yang memberi salam dari balik jendela
: kekasih yang tersenyum semekar flamboyan
pada kupu-kupu yang kau tetaskan di sarang matahari
Yogyakarta-Cilacap, 2018