Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pasar Dadakan dan Aji Mumpung

27 Mei 2018   05:05 Diperbarui: 27 Mei 2018   05:08 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://defiswenny.blogspot.co.id/2013/06/pasar-kaget-di-depok.html

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Pengusaha catering dan snack kebanjiran order dari panitia buka puasa bersama yang dilaksanakan baik di masjid maupun di rumah pribadi. Toko roti dan toko pakaian akan dipadati pelanggan menjelang lebaran. Warung makan yang buka maktu malam akan ramai dikunjungi saat buka atau sahur.

Selain para pengusaha mapan, banyak pengusaha dadakan muncul di bulan Ramadhan untuk mengais rezeki. Semisal, ibu-ibu rumah tangga yang semula hanya bekerja di dapur tiba-tiba berjualan kolak di pinggir jalan besar atau di tempat strategis.

Dari Pakaian Hingga Sembako

Bulan Ramadhan sering diwarnai dengan munculnya Pasar Dadakan. Biasanya Pasar Dadakan tersebut direalisasikan oleh suatu komunitas, organisasi, atau lembaga yang melayani kebutuhan warga, semisal: pakaian, kuliner, sembako (sembilan bahan pokok), dan lain-lain.

http://batampop.com/pemerintah-pusat-bangun-pasar-senilai-6-miliar-pasar-dadakan-mulai-di-tinggalkan/
http://batampop.com/pemerintah-pusat-bangun-pasar-senilai-6-miliar-pasar-dadakan-mulai-di-tinggalkan/
Sehari sebelum Pasar Dadakan digelar di alun-alun atau lapangan, panitia mendatangi setiap rumah warga untuk membagikan kupon. Oleh warga, kupon yang dibeli murah itu diberikan pada panitia untuk ditukar dengan barang di hari "H" pelaksanaan Pasar Dadakan.

 Usaha Pasar Dadakan yang bertujuan meringankan kebutuhan warga tersebut adalah positif. Namun, munculnya Pasar Dadakan sering ditunggangi oleh organisasi politik yang menggunakan aji mumpung untuk menarik simpati warga terhadap misi dan visinya.

Dari Janur hingga Ketupat

Pasar Dadakan yang muncul pada ambang malam Bakda Kupat atau sehari sebelum Lebaran adalah pasar janur (ketupat). Pasar janur dan ketupat ini digelar di tengah kota, semisal: sepanjang trotoar dekat pusat perbelanjaan, Pasar Gede, atau tempat-tempat strategis lainnya.

http://www.tribunnews.com/images/regional/view/1605095/penjual-kulit-ketupat-ramadan
http://www.tribunnews.com/images/regional/view/1605095/penjual-kulit-ketupat-ramadan
Lazimnya para penjual janur (ketupat) berasal dari desa atau pegunungan, di mana janur sangat mudah didapatkan. Mereka datang di kota dengan membawa barang dagangannya untuk dijual pada warga yang ingin merayakan tradisi Bakda Kupat (Lebaran Ketupat).

Di tengah Pasar Dadakan Janur (ketupat) ini pula sering muncul kenakalan dari para pedagang. Karena tidak adanya harga baku untuk janur (ketupat), para pedagang sering menggunakan aji mumpung. Mereka yang ingin meraup untung sebesar-besarnya itu, menjual barang dagangannya dengan harga sangat mahal.

Sekadar Harapan

Munculnya Pasar Dadakan pada bulan Ramadahan atau ambang Lebaran dinilai baik karena dapat membantu kebutuhan warga. Namun bila dinodai dengan aji mumpung dari orang-orang yang berkepentingan politis atau ingin meraup laba berlipat ganda, maka Pasar Dadakan justru menodai kesucian bulan Ramadhan.

Demi terjaganya kesucian bulan Ramadhan, Pasar Dadakan yang menyediakan barang dagangan kepada warga diharapkan bebas dari kepentingan untuk meraup laba berlipat ganda atau tendendsi politis. Dengan membebaskan kepentingan (tendensi) tersebut, justru pengusaha dadakan niscaya akan menuai berkah Ramadhan. Suatu bentuk kemurahan Tuhan bagi seluruh umat di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun