Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah. Pengusaha catering dan snack kebanjiran order dari panitia buka puasa bersama yang dilaksanakan baik di masjid maupun di rumah pribadi. Toko roti dan toko pakaian akan dipadati pelanggan menjelang lebaran. Warung makan yang buka maktu malam akan ramai dikunjungi saat buka atau sahur.
Selain para pengusaha mapan, banyak pengusaha dadakan muncul di bulan Ramadhan untuk mengais rezeki. Semisal, ibu-ibu rumah tangga yang semula hanya bekerja di dapur tiba-tiba berjualan kolak di pinggir jalan besar atau di tempat strategis.
Dari Pakaian Hingga Sembako
Bulan Ramadhan sering diwarnai dengan munculnya Pasar Dadakan. Biasanya Pasar Dadakan tersebut direalisasikan oleh suatu komunitas, organisasi, atau lembaga yang melayani kebutuhan warga, semisal: pakaian, kuliner, sembako (sembilan bahan pokok), dan lain-lain.
 Usaha Pasar Dadakan yang bertujuan meringankan kebutuhan warga tersebut adalah positif. Namun, munculnya Pasar Dadakan sering ditunggangi oleh organisasi politik yang menggunakan aji mumpung untuk menarik simpati warga terhadap misi dan visinya.
Dari Janur hingga Ketupat
Pasar Dadakan yang muncul pada ambang malam Bakda Kupat atau sehari sebelum Lebaran adalah pasar janur (ketupat). Pasar janur dan ketupat ini digelar di tengah kota, semisal: sepanjang trotoar dekat pusat perbelanjaan, Pasar Gede, atau tempat-tempat strategis lainnya.
Di tengah Pasar Dadakan Janur (ketupat) ini pula sering muncul kenakalan dari para pedagang. Karena tidak adanya harga baku untuk janur (ketupat), para pedagang sering menggunakan aji mumpung. Mereka yang ingin meraup untung sebesar-besarnya itu, menjual barang dagangannya dengan harga sangat mahal.
Sekadar Harapan
Munculnya Pasar Dadakan pada bulan Ramadahan atau ambang Lebaran dinilai baik karena dapat membantu kebutuhan warga. Namun bila dinodai dengan aji mumpung dari orang-orang yang berkepentingan politis atau ingin meraup laba berlipat ganda, maka Pasar Dadakan justru menodai kesucian bulan Ramadhan.
Demi terjaganya kesucian bulan Ramadhan, Pasar Dadakan yang menyediakan barang dagangan kepada warga diharapkan bebas dari kepentingan untuk meraup laba berlipat ganda atau tendendsi politis. Dengan membebaskan kepentingan (tendensi) tersebut, justru pengusaha dadakan niscaya akan menuai berkah Ramadhan. Suatu bentuk kemurahan Tuhan bagi seluruh umat di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H