di antara deretan buku-buku di rak itu
aku temukan selembar sajak usangmu, sum
sajak tentang kesetiaan merpati yang
tak lapuk diranggas waktu, Â bergerigi
lebih tajam dari gigi-gigi seekor tikus
Â
sebelum senja membentangkan layar lembayung
akulah suta yang kaulukis sebagai elang
pada kanvas remajamu itu, niscaya kembali Â
buat berbagi kenang tentang sepasang kupu
yang berkejaran di pematang ladang
Â
matahari mei yang sebentar lagi pulang ke sarang
sekadar isyarat di mana kau dan aku
akan bergegas menjelma lampu dan cahaya
hingga cinta melunasi janjinya
sebagai terang di ruang bilik kelam
Â
 -Sri Wintala Achmad-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H