Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pintu Keadilan di Negeri Rimba yang Tertutup bagi Rusa

10 April 2018   19:14 Diperbarui: 10 April 2018   19:40 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa berani bersaksi di depan gajah sang pengadil perihal dalang pembantaian seekor rusa? Sebab sekali menyebut nama singa, kawanan harimau akan menghabisinya dengan cakar dan taring yang lebih tajam dari mata pisau lipat pembunuh bayaran.

Bukan hanya kancil yang cerdik, banteng bertanduk pun tak bernyali. Sebab kesaksian telah menjadi persoalan hidup-mati. Bukan persoalan keadilan yang harus ditegakkan. Di mana rusa dan singa memiliki hak sama atas hidup yang dititipkan Tuhan sejak bumi digelar.

Tak satu pun bersaksi atas siapa dalang pembantaian seekor rusa. Semua mulut terkunci rapat-rapat. Sebagaimana pintu keadilan di negeri rimba. Tertutup bagi sekawanan rusa. Rakyat kecil yang hanya bisa menyandarkan nasibnya. Pada keajaiban faktor x keberuntungan.

-Sri Wintala Achmad-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun