Karena kebutuhan hidup di era modern semakin kompleks, banyak orang merasa dituntut untuk bekerja lebih keras. Bukan hanya menggunakan fisik, namun pula menggunakan kecerdasan otak di dalam menangkap peluang usaha yang dapat meningkatkan penghasilan.
Di saat banyak orang semakin memiliki prinsip time is money, maka tidak ada sedikit pun waktu yang mereka buang. Hari-hari mereka gunakan untuk bekerja ekstra keras agar mendapat banyak uang. Sehingga tidak aneh bila mereka tidak hanya bekerja di waktu siang, namun pula di malam hari.
Hari Minggu dan hari libur pun mereka gunakan untuk bekerja. Pekerjaan itu mereka lakukan demi terpenuhinya kebutuhan primer, sekunder, dan tersier.
Akan tetapi prinsip time is money kiranya telah menyesatkan banyak orang, terutama 'penggila kerja demi uang'. Sehingga uang mereka posisikan sebagai tujuan dan bukan sebagai sarana. Tuntutan jiwa dan raga yang membutuhkan relaksasi mereka alpakan. Akibatnya mereka yang hampir tidak pernah meliburkan jiwa dan raganya mengidap stress atau sakit fisik hingga opnam di rumah sakit.
Setiap orang yang menikmati liburan di rumah atau tidak jauh dari rumah, kendala yang dihadapinya tidak sekompleks ketika menghabiskan waktu libur di luar kota. Karenanya bagi siapa saja yang tidak mau ribet ketika liburan di luar kota perlu melalukan pertimbangan yang matang. Tanpa itu, liburan bukannya memberikan relaksasi jiwa dan raga, melainkan semakin membebaninya.
1. Menentukan Tujuan Liburan
2. Menyesuaikan Kondisi Keuangan
Meskipun uang bukan tujuan melainkan sarana, namun menjadi salah satu kunci di dalam menentukan kemana akan berlibur. Karenanya bila kondisi keuangan tidak mencukupi untuk liburan dalam jarak jauh dan waktu relatif lama, maka liburan cukup dilakukan di luar kota namun jaraknya tidak begitu jauh dari rumah.
Bila keuangan dalam kondisi pas-pasan, sebaiknya memrioritaskan kebutuhan bensin kalau menggunakan kendaraan pribadi. Seandainya menggunakan kendaraan umum, semisal: bus, kereta api, atau pesawat; maka perlu diprioritaskan beaya untuk transportasi (tiket).
Agar tidak ribet di kemudian, tiket harus dibeli beberapa hari sebelum waktu libur. Hal ini dimaksudkan agar tidak batal berlibur gara-gara kehabisan tiket.
3. Mengecek Kondisi Kendaraan
Mengecek kondisi kendaraan sangat penting sebelum melakukan liburan di luar kota. Hal ini dilakukan agar kendaraan yang sehat tidak akan mogok di tengah jalan, terutama di jalan yang padat dan macet. Kendaran yang sehat tidak akan mogok karena ban bocor atau meletus. Kendaraan yang sehat akan mudah dikendalikan ketika menghadapi jalanan menanjak, menurun, berkelok, atau licin karena basah air hujan. Kendaraan yang sehat akan menjamin keselamatan penumpang.
4. Mengetahui Jalan Alternatif dan Kondisi Jalan
Bagi setiap orang yang ingin liburan di luar kota, perlu mengetahui jalan alternatif dan kondisi jalan. Dengan mengetahuinya, perjalanan akan cepat sampai di tujuan. Selain itu, perjalanan tidak akan mengalami kemacetan ketimbang menggunakan jalan utama yang padat dan rusak.
5. Memanfaatkan Transportasi Alternatif
Agar perjalanan liburan ke luar kota semakin efektif, bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya, seyogianya memanfaatkan Railing (Kereta Api Bandara) yang bisa dijangkau dari pusat kota menuju bandara Soekarno Hatta (Soeta). Mengenai sistem pembayaran Railing bisa menggunakan aplikasi mobil bangking D-Mobil dan Danamon Online Banking.
- Masukkan kartu, pilih bahasa, dan masukkan nomor pin lanjutkan dengan memilih menu “BAYAR/BELI”;
- Pilih tombol “LAINNYA” hingga menemukan menu multipayment;
- Pilih menu “MULTIPAYMENT”;
- Masukkan Kode Perusahaan RAILINK yaitu 53011;
- Masukkan Kode Bayar;
- Masukkan angka “1” lalu tekan “YA”;
- Pada konfirmasi bayar, pilih “YA” jika tagihan sudah sesuai;
- Transaksi berhasil;
- Mesin ATM akan mengeluarkan struk.
6. Memanage Waktu
Sesudah berada di tempat liburan, hendaklah waktu harus di-manage sebijak mungkin. Gunakan waktu dengan baik ketika berlibur di suatu tempat. Kalau sampai waktu molor dan tidak terkontrol karena terlalu asyik di tempat liburan, risikonya akan kemalaman saat pulang ke rumah. Risiko lain, bangun bisa kesiangan, telat sampai tempat kerja, dan tidak bersemangat saat bekerja karena masih kantuk dan capek.
Apa yang telah penulis paparkan di muka hendaklah dijadikan rujukan bagi setiap orang yang tidak ingin ribet saat melakukan liburan di luar kota. Mengingat tidak ada salahnya bila melakukan pertimbangan yang matang sebelum berlibur baik sendirian maupun bersama kawan atau keluarga. Bukankah sebelum datang hujan, perlu dipersiapkan payung, mantel, atau jas hujan?
-Sri Wintala Achmad-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H