Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Puisi, Bunga, dan Cinta

30 Maret 2018   23:13 Diperbarui: 30 Maret 2018   23:24 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://alzyress.files.wordpress.com

AMSAL SEPASANG KUMBANG

https://pixabay.com
https://pixabay.com

Mencintai duri demi duri

Hingga memetik mawar

Kupelihara di jambanganmu

Dalam rumah kecilku

Di mana kita akan membagi madu

Dan saling merawat luka

Di atas ranjang sprei biru

Sebelum matahari kembali terbit

Sebagai duri di mawar waktu



TERAS RUMAH SIANG HARI

http://100gambarbunga.blogspot.com
http://100gambarbunga.blogspot.com

Anggrek ungu tanggal dari tangkai

Tak tercatat dalam buku harianmu

Lantaran, air mata sekadar tabungan awan

Melipatkusutkan mimpi bianglala

Pada musim kemarau berkepanjangan



Anggrek ungu ialah kematian tak terbaca

Selagi senja masih kereta di stasiun 12 yang

Bakal mengajarkan perpisahan sebagai persuaaan baru

Menggairahkan di perbatasan kota berkabut

Pada sudut jiwa paling rimba



DIALOG MENJELANG TIDUR

http://www.kebunbunga.net
http://www.kebunbunga.net

Waktu yang tertuang di dalam gelas

Kita tenggak semanis kopi

Selain kupas rahasia diri

Meski tiada tuntas



Selagi cinta masih kabut di luar

Kita nikmati saja perbincangan

Sembari mengenal arah angin

Diam-diam merambah malam



Tidurlah, adik

Buat belajar berpisah dan melupakan

Hingga pagi akan kita saksikan

Camelia mekar di pot sudut teras rumah?

-Sri Wintala Achmad-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun