Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangga Menggunakan Bahasa Indonesia

30 Maret 2018   16:04 Diperbarui: 30 Maret 2018   16:15 2823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://klikkabar.com/

SUNGGUHPUN Bahasa Indonesia bukan bahasa ibu, namun memiliki peran yang sangat besar yakni sebagai alat komunikasi antar masyarakat Indonesia yang cenderung menggunakan bahasa ibu (bahasa daerah), sebagai misal: antara masyarakat Sunda dengan masyarakat Jawa, masyarakat Dayak dengan masyarakat Bugis, masyarakat Bali dengan masyarakat Padang, dsb.

Karena perannya yang sangat penting untuk menjalin persatuan dan kesatuan, maka setiap warga Indonesia wajib mengetahui pengertian serta cara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di samping itu, setiap warga seyogianya mengetahui tentang manfaat dan tujuan menggunakan Bahasa Indonesia. Pengetahuan ini dimaksudkan untuk semakin memantapkan setiap warga supaya selalu bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Sebagaimana, dicita-citakan dalam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Pengertian Bahasa Indonesia

DARI sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia dipahami sebagai salah satu dari banyak ragam Bahasa Melayu. Dasar yang dipakai pada Bahasa Indonesia adalah Bahasa Melayu Riau sejak abad ke-19. Dalam perkembangannya, Bahasa Indonesia mengalami proses pembakukan pada abad ke-20.

Penamaan Bahasa Indonesia diawali sejak diikrarkan Sumpah Pemuda. Akibat dari Sumpah Pemuda tersebut, maka terjadilah proses pembedaan antara Bahasa Melayu yang digunakan di Riau dan Semenanjung Malaya dengan Bahasa Indonesia yang terus mengalami perkembangan hingga awal abad ke-21.

Berdasarkan pidato Mohammad Yamin, Bahasa Indonesia diusulkan sebagai bahasa Nasional. Sumpah Pemuda menetapkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bila mengacu pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara. Sementara berdasarkan keputusan Kongres Bahasa Indonesia II yang dilaksanakan di Medan pada tanggal 28 Oktober - 2 November 1954, Bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa kebangsaan dan sekaligus sebagai bahasa negara.

\Bahasa Indonesia bukan bahasa ibu. Mengingat sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa ibu. Sungguhpun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas semisal di perguruan, media massa, sastra, perangkat lunak, atau surat-menyurat resmi. Dari sini dapat dikatakan, bahasa Indonesia telah digunakan oleh semua warga Indonesia.

Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia

BAGI masyarakat yang tinggal di daerah perkampungan terpencil dan jauh dari sentuhan pendidikan formal cenderung menggunakan bahasa ibu (bahasa daerah). Bahkan sebagian besar dari masyarakat itu tidak bisa berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Dikarenakan mereka tidak pernah mengenyam pendidikan formal Bahasa Indonesia di sekolah. Mereka pula tidak pernah bergaul dengan orang-orang dari kota besar yang lebih suka menggunakan Bahasa Indonesia ketimbang bahasa ibu.

Sungguhpun hampir tidak pernah digunakan sebagai bahasa komunikasi di lingkup masyarakat internal, Bahasa Indonesia seharusnya dipelajari oleh setiap warga Indonesia baik melalui pendidikan formal maupun informal. Hal ini dikarenakan Bahasa Indonesia memiliki banyak manfaat, antara lain:

Sebagai Media Berkomunikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun