Siapa lagi esok akan sekarat dengan madu berduri yang kau tuang di pucuk mawar? Menjebak kekupu robek sayapnya.
Bagai tatapan matahari, kau saksikan ribuan kekupu berkaparan di rumputan terbakar. Menebus ketololannya sendiri.
Tak ubah angin, kau bergegas pergi. Dan maut yang tergetarkan. Mengembang di setiap mahkota mawar.
-Sri Wintala Achmad-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H