"Kasihan mereka!"
"Kasihan pula Godot yang telah menjadi korban zaman. Hingga nasibnya lebih hina dari pada kita."
"Lebih kasihan lagi. Karena bukan Vladimir, Estragon, Pozzo, Lucky, dan Boy yang datang sesudah sekian lama ditunggu Godot, melainkan orang-orang dari Satuan Polisi Pamong Praja. Godot telah dilemparkan seperti seonggok sampah di atas truk. Godot telah mereka bawa pergi."
"Semoga nasib Godot lebih baik. Dipelihara negara, Max."
"Ha..., ha..., ha.... Nasib baik, Tom?"
"Tentu saja."
"Tidak. Nasib Godot akan lebih buruk. Mungkin Godot akan dibuang ke laut. Menjadi mangsa ikan-ikan kelaparan."
"Kenapa negara setega itu?"
"Karena pejabat-pejabat asing yang akan berkunjung di kota kita ini jangan sampai bicara kalau negara kita miskin. Sungguhpun negara kita memang masih miskin. Terbukti pejabat-pejabat yang sudah berlimpah harta di negeri ini masih doyan suap dan korupsi."
"Negeri melarat yang bertopeng emas."
"Bukan emas, tapi kuningan yang menyerupai emas."