Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi Tiga Bahasa] Sketsa Tengah Malam

15 Maret 2018   21:15 Diperbarui: 15 Maret 2018   21:40 1744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam ini tak ada bulan

Dimana kau selau memujanya

Selayak Tarub pada Nawangwulan



Malam ini tak ada angin

Dimana kau selalu menitipkan pesan

Seharum dupa pada mendiang pacarmu



Malam ini tak ada suara burung hantu

Dimana kau selalu mendambakannya

Sebagai tanda akan kembali tercuri hatimu



Malam ini tak ada puisi cinta

Sesudah kata-kata sekadar bualan

Dari seorang pemabuk di pinggir jalan

 

The Sketch of Midnight



At night there is no moon

In which you adore her forever

As Tarub for Nawangwulan



At night there is no wind

In which you send message forever

As the fragrant incense for your deceased lover



At night there is no owl sound

In which you crave her forever

As  the clue your heart will be stolen again



At night there is no love poem

After the words are just empty talk

From drunkard having at the edge of street

 

Sketsa Tengah Wengi



Wengi iki tan ana rembulan

Ing kono sliramu tansah asung puja

Tan beda Tarub marang Nawangwulan



Wengi iki tan ana maruta

Ing kono sliramu tansah nitipake pesen

Lir ruming dupa marang jenat pacanganmu



Wengi iki tan ana swarane manuk guwek

Ing kono sliramu tansah ngantu-antu

Bakal kadhusta maneh atimu



Wengi iki tan ana gurit katresnan

Sawuse tembung-tembung kang sinerat

Mung ocehe wong mendem sapinggire dalan

-Sri Wintala Achmad-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun