Semar
Semar yang sesungguhnya dewa bernama Sang Hyang Ismaya itu merupakan putra dari Sang Hyang Tunggal. Sesudah gagal mengikuti sayembara menelan dan mengeluarkan Gunung Jamurdipa dari perutnya sebagai persyaratan menjadi Raja Kahyangan Jong Giri Saloka, Semar turun di dunia untuk menghamba dan menjadi pamomong keturunan Manumanasa.
Sekalipun berstatus sebagai kaum sudra, Semar tidak miskin secara mentalitas. Disamping itu, Semar yang berkepribadian baik itu selalu mengajarkan ilmu-ilmu kearifan pada keluarga Pandawa. Sehingga oleh keluarga Pandawa, Semar kemudian dianggap sebagai pusaka yang layak dihormati. Keberadaannya di Negeri Indraprasta, Semar sering menjadi perisai atas serangan berbahaya dari Bathara Kala yang selalu berusaha untuk menyantap para Pandawa.
Sekadar Catatan Akhir
Melalui sepuluh tokoh wayang berkarakter baik yang telah sekilas diuraikan di muka, diharapkan pembaca akan dapat mengambil manfaatnya. Selain pula akan mampu mengenal lebih jauh tentang ke seluruh tokoh wayang tersebut, pembaca akan bisa meneladani perilaku mereka. Suatu perilaku positif yang berpotensi memberikan kontribusi dalam membangun kepribadian dan mentalitas bangsa.
Untuk melengkapi kandungan di dalam buku ini, penulis sengaja menghadirkan tokoh-tokoh wayang berkarakter positif (protagonis) lainnya, serta tokoh-tokoh wayang berkarakter jahat (Antagonis). Tokoh-tokoh wayang protagonis, antara lain: Abimanyu, Gatotkaca, Antasena, Wisanggeni, Setyawati, Subadra, Srikandi, Kalabendana, Rama Wijaya, Sita, Kumbakarna, Wibisana, Gareng, Petruk, dan Bagong.Â
Sementara tokoh-tokoh wayang antagonis, yakni: Sengkuni, Drona, Doryudana, Dorsasana, Rahwana, Jarasanda, Durga, Sarpa Kenaka, Bathara Kala, dan Togog. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan perbandingan antara tokoh wayang berkarakter baik dan berkarakter jahat kepada pembaca. Dari sanalah, pembaca akan semakin memahami bahwa wayang merupakan media pembelajaran yang sempurna, dimana baik-buruk menyatu pada sebentang kelir putih.
-Sri Wintala Achmad-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H