Kamadatu
Dengan empat kuda kaulajukan kereta
Menyinggahi kota demi kota yang
Berlulurkan cahaya lampu-lampu
Secerlang 1001 purnama
Â
Dari ujung satu ke ujung lain mata angin
Telah kaurambah seluas-luas rimba
Hingga halaman rumah orang-orang kudus
Sebelum kota-kota terbakar di hari huru-hara
Rupadatu
Bagaikan seorang kusir yang
Telah menjadi tuan bagi empat kudanya
Kaulajukan kereta di jalan tengah
Bukan jalan syetan pun jalan pertapa
Menuju negeri qalbu, dimana
Orang-orang belajar kearifan teratai
Merekah di kolam berlumpur
Hening di bawah terik matahari
Arupadatu
Â
Senja yang turun di perbatasan kota
Sekadar isyarat waktu pulang, dimana
Kautanggalkan jubah seputih kafan
Di altar persembahan, sebelum
Memasuki rumah keabadian
: Serupa stupa kabut
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI