dengan mantel biru tua
lelaki menyeberangi deras hujan
angin membentur-benturkan hawa dingin
ke sungsum tulang jiwa
rindu menyentak pada aztika
: secangkir kopinya pagi hari               Â
sekalipun masih jauh terasa
di suatu kota di balik benteng kabut
mantel berkibaran harapan berkibaran
seperti panji-panji di tengah pertempuran
dan sewaktu tengadahkan wajah
semakin paham ia akan cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H