BOGOR IN CON DOLORE CONCERT
Di naungan langit Bogor yang
Menderaskan gairah timpani
Jeruji hujan serupa lentik jemarimu
Duhai penggesek biola kepecundangan
Atas obsesi bangkai matahari yang
Dikubur tanpa tabur bunga, namun
Lewat irama ting-tang-ting-tung yang
Dimainkan hujan pada kaleng-kaleng bekas
Hingga terasakan bahasa ngungun triangle yang
Dipukul dari luka hati paling airmata
Menutup senja dengan layar pekatnya rapt-rapat
Bukit Alesano mempuisikan kabut cinta
Diprasastikan pada setiap batu
Bersama larut terik, menanggalkan
Sejarah perhelatan lelaki dengan matahari
Bagimu: merpati bermata biru safir yang
Merentangkan sepasang sayap perak
Atas rindu dendam yang tertangguhkanÂ
KAMPOENG AIR KATULAMPA
Melempar nasib yang kita kaitkan di mata pancing
Ke dalam kolam, di mana
Kasih Tuhan berenangan kesana kemari
Memusatkan pandang ke mana kambangan menunjuk
Mujur atau tidak yang kita pertaruhkan, dengan
Kesetiaan dan kesabaran seorang pertapa
Meraih apa yang kita peroleh dengan rasa syukur
Sekalipun udang atau kepiting, karena
Kita belum paham benar akan rahasia karunia -Nya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H