Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bogor dalam Sajak-sajak Sri Wintala Achmad

4 Maret 2018   03:24 Diperbarui: 4 Maret 2018   13:05 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BOGOR IN CON DOLORE CONCERT

Di naungan langit Bogor yang

Menderaskan gairah timpani

Jeruji hujan serupa lentik jemarimu

Duhai penggesek biola kepecundangan

Atas obsesi bangkai matahari yang

Dikubur tanpa tabur bunga, namun

Lewat irama ting-tang-ting-tung yang

Dimainkan hujan pada kaleng-kaleng bekas

Hingga terasakan bahasa ngungun triangle yang

Dipukul dari luka hati paling airmata

Menutup senja dengan layar pekatnya rapt-rapat

http://backpackermalang.com
http://backpackermalang.com
DI KAKI BUKIT ALESANO

Bukit Alesano mempuisikan kabut cinta

Diprasastikan pada setiap batu

Bersama larut terik, menanggalkan

Sejarah perhelatan lelaki dengan matahari

Bagimu: merpati bermata biru safir yang

Merentangkan sepasang sayap perak

Atas rindu dendam yang tertangguhkan 

KAMPOENG AIR KATULAMPA

Melempar nasib yang kita kaitkan di mata pancing

Ke dalam kolam, di mana

Kasih Tuhan berenangan kesana kemari

Memusatkan pandang ke mana kambangan menunjuk

Mujur atau tidak yang kita pertaruhkan, dengan

Kesetiaan dan kesabaran seorang pertapa

Meraih apa yang kita peroleh dengan rasa syukur

Sekalipun udang atau kepiting, karena

Kita belum paham benar akan rahasia karunia -Nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun