Bagi publik sastra Indonesia, siapa yang tidak mengenal Linus Suryadi Ag. Pria yang lahir di Sleman pada 3 Maret 1951 dan meninggal pada 30 Juli 1999 tersebut lebih dikenal sebagai penyair lirik. Pendapat ini berpijak pada puisi-puisi liriknya yang terkumpul di dalam antologi tunggalnya, antara lain: Rumah Panggung (Nusa Indah, Ende-Flores, 1986) dan Kembang Tanjung (Nusa Indah, Ende Flores, 1988).
Saya tidak dapat menolak persepsi publik sastra, bahwa prosa lirik Pengakuan Pariyem (Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1981) merupakan karya masterpiece-nya. Hingga karya tersebut dibahasa-Belandakan dalam De Bekentenk van Pariyem oleh Marjanne Fermorhuizen (Manuc Amici. Amsterdam, Belanda 1985). Atas dukungan UNESCO, karya tersebut pula dibahasa-Peranciskan dalam Les Confession de Pariyem oleh Dr. Henri Chambert-Loir, serta dibahasa-Inggriskan dalam Pariyem's Confession oleh Mary-Lindsay.
Banowati, Potret Buram Kehidupan Asmara Wanita
Dewi Banowati dalam jagad pakeliran merupakan putri ke tiga Prabu Salya (Narasoma) yang lahir dari rahim Dewi Setyawati. Kisah cinta asmara Banowati tidak sesederhana kisah cinta asmara kedua kakak perempuannya, Dewi Erawati (permaisuri Prabu Baladewa) dan Dewi Surtikanti (Istri Adipati Karna).
Di satu sisi, perempuan berkarakter kenes itu sebagai permaisuri Prabu Doryudana (Raja Hastina). Namun di sisi lain, Banowati adalah kekasih Arjuna. Ksatria Pandawa yang beristri segudang, semisal: Dewi Subadra, Dewi Srikandi, Dewi Larasati, Dewi Supraba dll.
Hal ini dilukiskan Linus ke dalam puisi SETYAWATI DI PADANG KURUSETRA (9): BANOWATI: //Banowati, putri kita nomor tiga, Kanda/Yang menjadi permaisuri raja Hastina/Dulu sukar benar ia ngadu pada ibunya/"Tapi rasa ini, ibu, bagaimana saya bisa?"//"Bagaimana saya nglakoni? Hidup tanpa Arjuna/Bagaimana saya meladeni pria tak kucintai?"/Dalam hati bergolak tarik-tambang soal pria/Pasti jiwa kanaknya berontak, menuntun beda//Tangannya ngapu rancang di pangkuan saya/Putri kita yang ceria nangis sesenggukan lama/Akhirnya pilihan bijaksana pun ia terima/"Urung diperistri tak apa, asal kekal kasihnya!"// -- (1986).
Adapun motivasi perselingkuhan cinta asmara Banowati dengan Raden Permadi oleh Linus dilukiskan ke dalam puisi BANOWATI DAN LIMBUK. Motivasi perselingkungah cinta asmara Banowati yang diungkapkan transparan oleh Linus di dalam karya BANOWATI DAN LIMBUK tersebut merefleksikan bahwa sebagian wanita mendambakan pria sempurna yang memiliki harta dan sekaligus cinta. Jika salah satu dari keduanya tidak terpenuhi oleh pasangannya, sebagian wanita acapkali melakukan perselingkuhan dengan pria lain.
Maria Magdalena yang Mendapat Pencerahan Tuhan
Banyak orang tahu, Maria Magdalena adalah pelacur dari Magdala yang menjadi kembang Kota Jerusalem. Sekalipun keharuman bunga kepelacuran-nya tidak tersangsikan lagi, namun Maria Magdalena tetap dianggap sampah. Dia dilaknat hukum Taurat, dihina orang-orang Saduki, digusur orang-orang Farisi, dan dikeloni kaum pendosa.