MUSIK dunia mengalami perkembangan mulai abad ke-2 Masehi. Musik terus berkembang selaras dengan zaman. Karenanya pewacanaan sejarah musik niscaya berkaitan dengan zaman pertengahan, renaisance, barok dan rakoko, klasik, romantik, dan modern. Musik modern yang muncul pada awal abad ke-19 melahirkan komponis-komponis anti pakem. Beberapa alat musik yang mereka pilih terkadang tidak lazim digunakan kebanyakan pemain musik. Karena tujuan mereka, musik sebagai media ekspresi atas gagasan kreatif dan eksploratifnya pada publik.
Dalam eksplorasi musiknya, Memet yang berkarya dengan berorientasi lingkungan itu sering menggunakan air atau batu sebagai alat musik. Ini menunjukkan bahwa benda-benda yang dianggap remeh-temeh oleh masyarakat dapat dijadikan alat musik. Asal komponis berdaya kreatif tinggi untuk melebihmemaknai benda-benda.
Eksplorasi Memet tidak hanya sebatas benda-benda semisal air dan batu, namun pula saat pemanggungan. Ketika manggung bersama Gangsadewa, ia selalu menampilkan penari atau vokalis. Sehingga pertunjukannya terkesan teateral. Di samping menghibur dan memberikan ruang imajinasi, inspirasi, dan spirit audience.
Dimulai dari Ide Sederhana
SEBAGAIMANA komponis lainnya, Memet menempuh proses kreatif di bidang seni musik sangat panjang. Proses kreatifnya dimulai sejak duduk di bangku Sekolah Dasar hingga sekarang. Di mana, ia diakui sebagai komponis bertalenta tinggi yang selalu melalukan ekplorasi atas karya-karya musik etnik kontemporernya.
Berangkat dari spirit komunal, Memet berkarya secara kolektif dengan para personil di dalam Gangsadewa. Sehingga selama proses penciptaan karya, ia terbuka atas kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Fakta ini menarik dalam proses kreatif dengan berdasarkan spirit kolektivitas. Di mana bukan sekadar hasil karya yang menjadi prioritas, melainkan pula proses penciptaannya.
Menurut Memet, suatu karya yang dicipta harus dieksternalisai pada lingkungannya. Dengan demikian, karya akan direspons pemain, penonton, wartawan, kritikus atau kurator, serta penyandang dana sebelum sampai di pihak produser rekaman. Karya pun akan menjadi realitas obyektif di mana semula bersifat subyektif.
Di bidang penciptaan karya, Memet memiliki proses kreatifnya dengan dimulai dari ide sederhana dan tema yang dapat dicapai melalui logika dan diperkuat melalui riset. Apabila ide dan tema tidak tercapai dengan logika, ia mengerahkan intuisi, logika dan rasa berdialog. Hasil dari dialog tersebut, lahirlah ide dan tema karya.