Kota Cilegon berada di Kabupaten Banten  bagian barat, tepatnya berada di tepi Selat Sunda. Lokasinya yang berada di tepi selat ini tentunya memiliki resiko tersendiri untuk Kota Cilegon. Sehingga di perlukannya kesiapan dari warganya untuk menghadapi resiko berupa bencana alam.
Bencana Alam sendiri merupakan hal yang tak terhindar sehingga perlu persiapan pra bencana untuk menghadapinya dan membangun kesiapan warganya. Untuk mengetahui bencana yang memiliki frekuensi 'sering' terjadi di Kota Cilegon, di perlukannya analisis data bencana alam dalam kurun waktu tertentu. Dalam hal ini, analisis di lakukan dengan data bencana alam dalam kurun lima tahun dari tahun 2018-2022. Dengan hasil sebagai berikut.
Hasil dari analisis data yang diambil dari Badan Pusat Statistik Kota Cilegon dalam kurun waktu 5 tahun (2018-2022) berdasarkan bencana yang pernah terjadi di Kota Cilegon, Provinsi Banten dengan rentan 5 tahun (2018-2022). Dari hasil analisi tabel tersebut bencana yang sering terjadi di Kota Cilegon adalah bencana banjir yang terus terjadi dalam 5 tahun dengan sekitar 9 kejadian bencana, bencana banjir yang sering terjadi diakibatkan oleh curah hujan tinggi, banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai. aliran sungai tidak lancer akibat banyaknya sampah, permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.Â
kejadian bencana terbanyak kedua adalah bencana cuaca ekstrem atau angin puting beliung dengan kejadian sebanyak 2 kejadian bencana pada tahun 2020 dan 2021, dan bencana gempa bumi dan kekeringan yang masing-masing terjadi satu kali pada kurun 2019 (gempa bumi) dan 2018 (kekeringan), jadi dapat disimpulkan bahwa kejadian bencana yang terjadi di Kota Cilegon adalah sebanyak 13 kejadian bencana dalam kurun waktu 5 tahun (2018-2022). Bencana yang terjadi ini masih tergolong cukup rendah dibanding didaerah yang lain.Â
Tetapi menurut Kepala bidang pelayanan penyelamatan dan evakuasi dari BPBD Kota Cilegon didapatkan bencana yang terjadi sekitar 56 kejadian pada bulain januari hingga oktober 2022 yang diantaranya adalah banjir 5 kejadian, kebakaran lahan 9 kejadian, pohon tumbang 26 kejadian, laka air 6 kejadian dan rumah ambruk 10 kejadian. Sedangkan pada tahun 2021 total kejadian bencan 56 kejadian juga sepanjang tahun tersebut diantaranya banjir 10 kejadian, tanah longsor 11 kejadian, kegagalan teknologi 1 kejadian, pohon tumbang 28 kejadian dan kebakaran lahan sebanyak 6 kejadian.
Kejadian bencana yang terjadi ini tidak hanya bencana alam saja tetapi yang dikhawatirkan jika terjadinya bencana menimbulkan bencana yang lainnya, yaitu bencana kimia yang bisa berdampak bagi kesehatan warga Kota Cilegon. Â Oleh karena itu untuk meminimalisir adanya korban jiwa dan kerugian materi maka diperlukan kemitigasian bencana yang baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H