Untuk mendekati calon kandidat sebuah organisasi, ada banyak cara dan trik yanh dilakukan oleh kating-kating kita di kampus. Mulai dari cara yang profesional hingga trik culas dengan menjurangkan nama baik organisasi lain. Ini sudah menjadi dagangan umum di kampus, apalagi kalau kita terlalu fanatik pada organisasi sendiri, bahkan hal-hal yang tidak masuk akal pun bakalan terjadi. Fakta di lapangan berbicara seperti ini, meski oleh beberapa mahasiswa kerap kali ditutup-tutupi. Namanya juga tai, mau kesimpen seperti apapun pasti juga akan tercium baunya.
Terlepas dari itu semua, sebenarnya ada hal paling menarik dalam hal perekrutan calon kandidat organisasi, yaitu pendekatan emosional. Sebagai mahasiswa yang mungkin tidak terlalu dominan di sebuah organisasi, kadang memiliki bakat yang cukup baik di bidang pendekatan emosional. Kita tidak perlu berbicara muluk-muluk betapa hebat dan sucinya organisasi yang kita ikuti, kita hanya perlu bagaimana bisa masuk pada sirkel-sirkel target calon kandidat yang ingin kita rekrut. Untuk bisa masuk kepada mereka, kadang kita harus menjadi mahasiswa yang sejajar dengan mereka, tidak perlu meninggikan pribadi, cukup ikut tenggelam dalam kegiatan sehari-hari mereka, ngopi, diskusi bareng, maka keakraban akan terjadi.
Setelah akrab, kita pun menjadi teman yang baik bagi mereka. Apalagi untuk mahasiswa baru yang masih buta akan segala tetek-bengek di kampus, maka kating-kating yang mudah akrab menjadi idola tersendiri bagi mahasiswa-mahasiswa baru yang rasa ingin tahunya tinggi akan berbagai informasi. Hal seperti ini bagi saya lebih profesional jika dibandingkan kating-kating yang sok-sokan merasa organisasinya paling tidak berdebu tapi disisi lain mentai-taikan organisasi lain yang sebenernya tidak pernah sama sekali mengganggu kegiatan mereka sedikitpun.
Bayangkan situasinya begini, ketika kamu niat sekali ingin masuk sebuah organisasi A, tetapi di dalamnya kamu tidak dianggap sama sekali, paling tidak dihargai sebagai manusia, sebagai manusia yang berpikir dan berperasaan pasti kamu merasa tidak nyaman dan gampang sekali untuk tidak bertahan di dalamnya. Berbeda sekali dengan sebuah organisasi yang di dalamnya kamu merasa dihargai, membuatmu merasa nyaman, paling tidak walaupun kamu tidak paham dengan organisasinya, kamu pasti tertarik dengan orang-orang yang ada di dalamnya. Kalaupun kamu tidak masuk di organisasi mereka, paling tidak kamu merasa perlu berkawan baik dan saling bertukar pikiran dengan orang-orang seperti mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI