Dan sebagai penutup, orang tua dulu itu hidupnya biasa-biasa saja, sederhana. Tidak banyak gaya, tapi terlihat bahagia, bukan? Hari ini tidak. Kita lebih punya segalanya. Mobil, motor, HP, laptop dan semacamnya sudah kita genggam. Tapi entah mengapa tingkat kestresan lebih meninggi. Dendam bertebaran di mana-mana. Kebencian merajalela.
Jika dulu kumpul sama teman-teman itu sangat nyaman saling beradu humor, tertawa gembira. Sekarang digantikan dengan saling menundukkan wajah, fokus pada layar yang ada di tangan masing-masing. Seolah tidak akrab dengan teman di sebelahnya.
Entahlah, zaman memang sudah berubah. Tapi apakah kau tidak bisa dan mau sependapat dengan pemahaman orang-orang dulu? Apakah kau dan aku tidak tergerak untuk meneladani sikap yang dilakukan pendahulu-pendahulu kita? Apakah tidak kangen momen-momen jagongan seperti waktu itu? Itu sih tergantung kita. Apakah kita mau bergerak ke arah hidup yang lebih baik, atau malah menetap dengan kacamata kita yang hanya mengandalkan kover daripada isi.
Selamat hidup di zaman sekarang. Zaman dengan penuh ingar-bingar. Penuh topeng, penuh kebencian.
Tapi tak apalah, setidaknya kita sebagai generasi muda akan berjanji untuk mengikuti jejak langkah pendahulu kita yang hebat-hebat. Berpemahaman dengan paham-paham mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI