Mohon tunggu...
Achmad Azkiya
Achmad Azkiya Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja Lepas

Suka tidak suka serius.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mari Jadi Milenial yang Menjual

24 Desember 2021   08:12 Diperbarui: 24 Desember 2021   08:24 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalam dunia kita hari ini, rasa-rasanya sangat langka orang yang masih buta akan teknologi. Apalagi generasi milenial, mereka justru selalu merasa lapar akan dunia kreasi.

Masalahnya sekarang adalah, bagaimana kita sebagai generasi milenial bisa memompa kekayaan dalam diri kita masing-masing, bagaimana kita bisa menggali dan menemukan permata yang terpendam dalam diri kita.

Kita semua tahu bahwa tidak ada yang mustahil untuk kita semua. Maka dari itu upaya kita agar bisa memompa kekayaan dalam diri kita sendiri adalah dengan terus belajar dan meng-upgrade skill kita, seperti dengan rakus membaca buku, atau haus akan menciptakan suatu
karya.


Generasi milenial sekarang memang cenderung aktif, tapi semua itu akan menuju yang lebih positif jika dengan saling kolaboratif.

Ya, perpaduan dari ide kepala satu dengan ide kepala lain memang akan menghasilkan sesuatu yang menakjubkan. Tidak heran jika sebuah karya monumental tak jarang tumbuh
dari sebuah kolaborasi antara satu ide dengan ide yang lain.

Maka dari itu memompa kekayaan dalam diri generasi milenial bisa dikatakan tidaklah rumit, jika memang pihak terkait saling terbuka dan berbagi tanpa saling merasa paling di antara
yang lain.

Karena dengan merasa benar sendiri, membuktikan bahwa kita sedang tidak benar.

Sebab keharuman bunga mawar tak pernah diproklamasikan sendiri oleh si bunga, melainkan oleh si
penjual.


Jadilah milenial yang mawar, esok lusa pasti menjual. Personal branding yang dirasani orang-orang, bukan dari koar-koar mulut sendiri yang hanya sekadar bualan.

Ketika itu terjadi, percayalah, bukan kita yang mengejar kekayaan, tetapi kekayaan yang mengejar gerak langkah kita.

Takrim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun