Mohon tunggu...
Achmad Aurits
Achmad Aurits Mohon Tunggu... Penulis - Manusia biasa

Menulis dan membacalah, maka kau hidup...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Neraka Cinta

1 November 2017   12:16 Diperbarui: 1 November 2017   17:39 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ricuh aku mendengarnya

Ricuh dengan ulahku sendiri

Dengung bising seakan orang tahu

Kesombongan yang telah ku perbuat

Dengan bising seakan semua tahu

Kesombonganku yang telah mereka dapat

Terutama yang tertuju padanya

Betul itu ulahku yang dirasanya

Mengikis hatinya merobek jantungnya

Lantas sekarang aku termenung

Lukanya yang dalam

Seakan berbisik padaku

Karena itu tiada lagi kabar darinya

Kejam, sombong, busuk, aku berdosa

Lalu aku mengasingkan diri

Menjauh dari pandangan-pandangan mereka

Mereka yang nantinya sama akan kutinggalkan

Harapku hanya lepas dari murka Tuhan

Lewat lisanku yang kejam ini

Kukirimkan maaf hanya untuk dia

Maafku atas murka dari-Nya

Terkutuk aku sesat di Neraka Cinta`~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun