Mohon tunggu...
Achmad Ardyaxma
Achmad Ardyaxma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

17 Larangan di Bulan Ramadhan

11 April 2023   10:59 Diperbarui: 11 April 2023   11:12 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

10. Tindak Kejahatan
"Siapa yang bermaksud di dalamnya (kota Mekah) untuk melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih." (QS. al-Hajj: 25). Jelas bahwa di bulan ramadhan ialah waktunya untuk mencari ketenangan dalam melakukan ibadah, jika ia melakuan tindak kejahatan seperti teroris yang melakukan bom maka tempatnya langsung berada di neraka.

11. Berbuat Jahat di Mekkah dan Madinah
"Madinah adalah tanah haram, dengan batas antara bukit Ir sampai bukit itu. Siapa yang berbuat kriminal di sana atau melindungi pelaku kriminal, maka dia akan mendapat laknat Allah, para Malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima amal sunah maupun amal wajibnya." (HR. Ahmad 1049 dan Bukhari 1870).
Di bulan ramadhan terkadang ada umat islam yang umrah untuk menjalankan sunnah Rasul dan untuk menambah pahala di bulan ramadhan, jika ada orang yang dengan sengaja berbuat kerusakan atau keonaran disana hingga merugikan baik dirinya sendiri maupun orang lain maka ia terkena dosa yang besar karena merusak tempat suci.

12. Puasa Tanpa Shalat Wajib
Sebuah ibadah tentunya dilakukan dari yang paling dasar, ketika melakukan ibadah puasa namun ia tidak menjalankan shalat wajib 5 waktu, sama saja ia tidak melakukan ibadah puasa artinya amal puasa yang dilakukannya adalah percuma, sebab itu tetap wajib melaksanakan seluruh kewajiban umat islam untuk mencapai pahala ramadhan.

13. Berkata Kotor
Rasulullah saw.  bersabda yang artinya, "Apabila seorang diantara kalian berpuasa maka janganlah ia berkata kotor, berteriak-teriak (bertengkar), dan bertindak bodoh. Jika ada orang yang mencela atau mengajaknya bertengkar maka katakanlah, "Sesungguhnya aku sedang berpuasa (dua kali)," (H.R. Bukhari dan Muslim).
Jelas bhawa berkata kotor ialah sesuatu yang dilarang dalam islam, melakukannya di bulan apa saja tidak diperbolehkan terlebih di bulan ramadhan, jika memang ada seseorang yang memancing maka sebagai umat muslim kita harus mengingat Allah dan menahan diri agar tidak terkalahkan oleh hawa nafsu.

14. Membuka Aib Orang Lain
Nabi Muhammad saw. bersabda, "Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat," (H.R. Muslim). Orang yang membuka aib orang lain seperti isi dari ghibah atau gosip yang ada di televisi ialah dilarang karena aib orang sesungguhnya adalah urusan orang itu sendiri dan manusia tidak boleh membukanya.

15. Membuka Aurat
Rasulullah saw. bersabda, "Malu itu sebagian dari Iman." Dalam hadis lainnya Rasul berkata, "Malu dan iman adalah satu, maka apabila dicabut salah satunya maka akan tercabut yang lainnya.". Membuka aurat terlebih di bulan ramadhan ialah salah satu contoh perbuatan yang dilakukan dengan rasa malu yang kurang, maka hal itu adalah perbuatan dosa.
16. Berkhayal
"Enam perkara yang bisa melebur amal kebaikan:  panjang lamunan /khayalan," (H.R ad-Dailami dari Adi bin Hatim). Puasa bukan waktunya untuk bersantai atau bermalas malasan terlebih jika seluruh waktu hanya dihabiskan untuk melamun dan berkhayal saja, melamun atau berkhayal termasuk perbuatan yang dilarang sebab dalam islam diwajibkan untuk berusha secara nyata, tidak dengan berandai andai atau menyesali nasib.

17. Sibuk dengan Urusan Dunia
Rasul bersabda, "Beramallah engkau untuk duniamu seolah engkau akan hidup selamanya, dan beramallah engkau untuk akhiratmu seolah engkau akan mati besok.". Seperti yang kita ketahui bahwa kesibukan duniawi baik itu pekerjaan dan sebaginya mungkin tidak berbeda di bulan Ramadhan, waktu berangkat dan pulang kerja serta tekanan yang didapat tetap sama.
Itu adalah salah satu ujian dari Allah bagaimana manusia bisa mengantur waktunya untuk dunia dan untuk akherat, manusia yang mementingkan akherat tentu tidak ada alasan, sesibuk apapun yang dilakukannya ia tetap meluangkan waktu untuk melakukan ibadah ramadhan dan tetap melakukan sunnah sunnah yang diajarkan Rasul. Sebab apapun amalan yang dilakukan oleh seseorang ialah tergantung niatnya, jika memang berniat maka Allah akan memberi jalan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun