Mohon tunggu...
Achmad Amir
Achmad Amir Mohon Tunggu... pelajar -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Sekali-kali Berbohong kepada Orang Tua

3 Maret 2018   23:43 Diperbarui: 4 Maret 2018   07:55 7892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum wr.wb

pengalam yang berarti dapat ter ingat sampai kita dewasa.apasih pengalaman itu ?yaitu suatu kejadian dimana kejadian itu di senaja maupun tidak disengaja tetapi memberikan sebuah kesan yang mendalam buat yang melakukan .saya pernah mendapatkan pengalaman yang sangat ber arti sampai sekarang  meskipun beberapa tahun yang lalu. 

Yaitu membohongi orang tua  seandainya saya keluar saya tidak pernah untuk berpamitan  dengan  jujur mengapa ?karena saya takut untuk tidak dibolehkan keluar ,kejadian itu  tepatnya pada waktu sore hari saya keluar terus ditanya sama ibu " keman le" kata ibu saya .

terus saya jawab dengan biasa "tidak kemana-kemana bu ".dan setelah itu saya berangkat itu tidak sesuai dengan saya bilang ke ibu .saya berangak untuk menjempu si dia dan itu pun perasaan saya udah tidak enak di pertengahan perjalanan .sampai di mojosari depan pom itu rante sepeda motor saya itu lepas hingga sepeda tidak bisa di jalan kan terus saya mempunyai pikiran "apa ini aku pulang dulu ganti sepeda ? 

dan selanjutnya saya melanjutkan ke sidoarjo untuk menjemput si dia dan sebelu sampai di tengah perjalanan tepatnya ditulangan depan rel kereta api.saya terjatuh dan terseret kurang lebih sepuluh meteran .itupun saya untung tidak ada kendaraan yang melintas factor kecelakaan itu adalah rante tadi yang kendor kurang kengkeng  jadi rante itu lompat sampai pas baut roda dan roda pun tidak bisa di jalankan.pada saat jatuh itu saya ter ingat pada ibu saya  dan saya detik itu mulai sada. 

Betapa sayangnya orang tua kita ke anaknya selanjutnya saya pulang dan diantar sidia kerumah tetapi saya tidak mau bicara pada ibu saya dan bapak saya sampai orang tua, tahu sendiri  kok ada bekas goresan kayak habis jatuh .dan ibu melihat lukaku yang banya  sampai ibu menangis  melihat anaknya yang lukany a banyak sampai terlihat dagingnya tapi saya tidak merasakan itusemua karena itu pantas untuk hukuman anak yang suka bohong pada orangtuanya .ibu menangi dengan mengusap wajah saya sambal bilang 

" apa yang terjadi pada mu nak  kok tidak bebicara pada ku " kata ibu  saya berbicara dari hati " maafkan aku bu saya tidak mau kejadian ini terjdi lagi " setelah kejadian itu selesai saya meminta maaf dan minta restu agar tujuhan untuk lebih baik itu tercapai .

semenjak itu saya tidak berkomunikasi pada si dia.dan ridho orangtua itu mulai terasa semenjak kejadian itu sampai sekarang  urusan apapun itu sangat mudah untuk dikerjakan dan saya sangat bahagia tyerasa nikmat untuk menikmati di dunia dan tujuhan saya itu terlihat cerah dengan sendirinys .sampai sekarang saya merasa tenang

bahagia dan nyaman  untuk pembaca saran saya janga kita berbohong kepada orang tua kita karena akan cepat imbas dari kebohongan kita itu akang terjadi lebih cepat dari yang kita pikirkan .berbuat baik lah pada orang tua kita maka akan mendapatkan yang lebih baik dari sebelumnya .       

Wassalamualaiku wr.wb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun