Segera datang Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, si kembar mobil murah dengan harga disebut-sebut di bawah 100 juta. Masyarakat Indonesia kalangan tertentu tentu bakal senang, karena bisa memiliki mobil baru dengan harga terjangkau.
Tapi mendadak Gubernur DKI Jakarta memprotes kehadiran dua mobil murah ini. Mengapa? Tentu saja, kemacetan kota Jakarta yang sudah membuat pusing tujuh keliling, bakal bertambah dengan tumpah ruahnya mobil-mobil ini ke jalan-jalan. Bisa dibayangkan barang murah pasti bakal banyak peminat.
Tapi apakah bisa kita melarang masyarakat untuk memiliki mobil murah? Tentu bakal melanggar hak azazi manusia, bukan?. Salahnya sendiri, keberadaan mobil murah sudah terlanjur digembar-gemborkan. Coba kalau tidak diluncurkan atau tak usahlah mobil murah itu menjadi jargon produk mobil di negeri ini, tentu tidak akan muncul polemik ini.
Yang murah dan dicari sekarang ini mestinya, ya ....itu kedelai dan daging sapi murah. Di tengah masih sulitnya mendapatkan kedelai dan daging sapi murah, yang saat-saat ini sedang mahal, koq malah muncul mobil murah. Apa memang lagi disuruh makan mobil murah? Kalau begitu mari kita beli mobil murah, buat belanja ke pasar beli kedelai dan daging sapi mahal! Kombinasi yang bagus buat ibu-ibu yang belanja ke pasar dengan menggunakan mobil murah untuk membeli kedelai dan daging sapi mahal, biar tidak semakin menguras duit belanja bulanan. Ngomong-ngomong, harga daging ayam sekarang ini juga sedang melonjak harganya, oleh karena itu, cepat-cepatlah beli mobil murah, sebelum harga-harga kebutuhan pokok yang lain naik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H