ADHD atau Attention- Deficit Hyperactivity Disorder adalah istilah medis untuk gangguan mental yang ditandai dengan perilaku hiperaktif,anak yang memiliki perilaku masalah yang terkait dengan rentang perilaku masalah yang terkait dengan rentang perhatian dan konsentrasi yang buruk
dilansir https://pusatkemandiriananak.com/ awal mula ADHD ditemukan pada tahun 1902 oleh seorang dokter inggris , Professor George F. Still dalam penelitiannya terhadap sekelompok anak yang menunjukan suatu “ ketidakmampuan abnormal memusatkan perhatian, gelisah, resah.” Ia menemukan, bahwa anak anak tersebut memiliki kekurangan yang serius dalam hal kemauan yang berasal dari bawaan biologis.
Para ahli menyimpulkan bahwan attention deficit hyperactivity disorder disebabkan adanya masalah genetical , bahan bahan kimia, virus, problem kehamilan dan persalinan serta kondisi yang dapat mengintervasi penyebab rusaknya jaringan otak manusia tidak hanya faktor hereditas saja , dalam penelitian yang lain diperlihatkan bahwa lingkungan sosial ternyata memiliki peran dan andil yang cukup besar . pemanfaatan teknologi informasi audio visual berupa televisi, gadget, dan computer secara tidak tepat disinyalir ikut memperburuk timbulnya sistem tersebut. Perlu diketahui gejala ini juga bisa muncul dengan anak yang mempunyai kondisi neurologis normal.faktor penyebabnya bisa disebabkan pola asuh orang tua kepada anaknya. Saat ini banyak para ahli berbagai disiplin ilmu yang mempunyai perhatian tentang ADHD teutama medis, psikologi, maupun Pendidikan yang sulit membedakan bahwa dikatakan sebagai penyandang ADHD.Sebagai contoh penyandang ADHD ringan dengan anak normal yang sedikit aktif dari anak normal lainnya.
Hiperaktif adalah suatu Gerakan yang berlebihan yang melebihi Gerakan yang dilakukan secara umum anak seusianya.Jika dibandingkan dengan individu yang aktif tapi produktif , perilaku hiperaktif tidak bertujuan.Mereka tidak mampu mengontrol dan koordinasi dalam aktivitas motoriknya gerakannya dilakukan terus menerus tanpa Lelah, sehingga kesulitan untuk memusatkan perhatian(SIGN, 2009).
Impulsifitas adalah suatu gangguan Tindakan yang tidak didasari dengan pemikiran.Mereka sangat dikuasai oleh perasaannya sehingga lebih cepat bereaksi.Mereka sulit untuk diberi prioritas kegiatan, sulit memikirkan dan menimbangkan suatu perilaku yang akan dilakukan.pada pasien impulsive contohnya sering memanjat meja dan kursi, pasiem juga mengamuk apabila permintaannya tidak dipenuhi.hasil penelitian bahwa 40-50% kasus ADHD Menetap dari kecil hingga dewasa. pada kasus umur dua tahun banyak orang tua mengeluhkan anaknya belum bisa bicara, mengeluhkan panggilan, merasa bosan, sering berlari dan memanjat.bila menetap remaja cenderung kenakalan remaja,terlibat menggunakan narkotika dan obat obatan yang lain.Bila menetap hingga dewasa kemungkinan masalah seperti bertengkar dengan atasan, pekerjaan selalu lalai dan tidak tepat waktu(PLIZKA, 2007).Diagnosis ADHD tidak dapat ditegakkan dengan laboratorium atau alat kedokteran, dan sekalipun dengan wawancara kepada orang tua hal yang penting.Selain itu, perlu dilaporan dari pihak sekolah mengenai gangguan perilaku, kesulitan belajar dan kurangnya prestasi akademis oleh gurunya(Merikangas et al.,2010)
Jenis jenis ADHD
dilansir https://www.ciputramedicalcenter.com/ Terdapat 3 jenis ADHD, sesuai dengan gejala tertentu yang lebih mendominasi pada suatu individu. Nah, 3 Jenis ADHD tersebut meliputi:
- ADHD Inattentive Type
ADHD tipe ini membuat individu sulit untuk mengatur atau menyelesaikan tugas, memperhatikan detail atau mengikuti instruksi atau percakapan. Biasanya anak mudah terganggu konsentrasinya sehingga anak mudah hilang konsentrasi atau lupa detail rutinitas sehari-hari. - ADHD Impulsive/Hyperactive Type
ADHD tipe ini, anak cenderung banyak bicara, bisa juga terlihat gelisah. Anak sulit untuk duduk diam dalam waktu lama (misalnya, untuk makan atau mengerjakan pekerjaan rumah). Anak-anak yang berusia lebih kecil akan jauh lebih aktif ketimbang teman-temannya yang lain. Mereka dapat berlari, melompat, atau memanjat terus-menerus. Ada juga anak yang impulsif, biasanya mereka sering menggangu orang lain, mengambil barang dari orang lain atau berbicara pada waktu yang tidak tepat. Biasanya sullit bagi anak tersebut untuk menunggu giliran atau mendengarkan arahan. - ADHD Combined Type
Sesuai dengan namanya, ADHD tipe ini merupakan gabungan dari kedua jenis ADHD yang telah disebutkan di atas. Kombinasi gejala dari dua jenis ADHD terjadi pada seseorang
Dampak ADHD
dilansir journal.uii.ac.id bisa diamati dengan melalui 3 aspek, yakni aspek Pendidikan, aspek sosial, aspek perilaku. “dampak terhadap Pendidikan antara lain:
1) Membutuhkan Waktu yang cukup lama dalam memulai aktifitas;
2)kurang beprestasi dari segi akademik
3)ketidakstabilan dalam melakukan pekerjaan;
4) mengabaikan atau lalai dalam intruksi atau perintah
5)mengabaikan tugas
Sedangkan ADHD pada Aspek perilaku:
- menuntut,turut campur urusan orang lain,
- mudah frustasi,
- kurang bisa mengendalikan diri,
- tidak tenang dan gelisah,
- lebih banyak berbicara
Pengaruh ADHD terhadap Sosial antara lain:
- egois,
- cemas,
- kasar,
- mudah marah,
- kurang peka, kurang dewasa,
- harga diri rendah,
- membuat keributan,
- tidak berfikir Panjang,
- menarik diri dari kelompok
psikoterapi untuk ADHD
dilansir journal.uii.ac.id Meskipun ada obat untuk ADHD, ada sejumlah pilihan pengobatan efektif bagi beberapa anak. Strategi yang efektif termasuk pendekatan prilaku, farmakologi, dan metode multimodal.
1.pendekatan perilaku pendekatan prilaku merupakan satu set luas intervensi tertentu yang memiliki tujuan Bersama memodifikasi lingkungan fisik dan sosial untuk mengubah perilaku .hal itu digunakan dalam pengobatan ADHD untuk memberikan struktur untuk anak dan untuk memperkuat perilaku yang sesuai.Mereka yang biasanya menetapkan pendekatan perilaku yang sesuai .Mereka biasanya menggunakan pendekatan perilaku termasuk orang tua serta berbagai professional, seperti psikolog ,personil sekolah, masyarakat terapi Kesehatan mental, dan dokter perawatan primer.Jenis pendekatan perilaku meliputi pelatihan atau sosialisasi perilaku wali murid serta pendidik(keduannya diajarkan cara manajemen Pendidikan pada anak), program sistematis manajemen kontingensi(misalnya penguatan positif,.waktu menyendiri,biaya respon, dan token ekonomi), terapi perilaku klinis(Latihan dalam pemecahan masalah dan keterampilan sosial), dan pengobatan kognitif-perilaku(misalnya self monitoring, verbal diri intruksi, pengembangan strategi pemecahan masalah, self-reinforcement)
2.pendekatan farmakologi/ terapi farmakologi tetap menjadi salah satu bentuk paling umum, namun yang paling kontroversial pengobatan ADHD penting untuk dicatat bahwa keputusan untuk meresepkan obat apapun adalah tanggung jawab medis tidak Pendidikan professional, setelah berkonsultasi dengan keluarga dan kesepakatan tentang rencana pengobatan paling tepat.terapi farmakologi termasuk penggunaan psikostimulant, antidepresian, obat anti kecemasan, antipsikotik, dan suasana hati stabilisator(NIMH, 2000).
3.Pendekatan multimodal penelitian menunjukkan bahwa bagi banyak anak anak cara terbaik untuk mengurangi gejala ADHD adalah penggunaan pendekatan gabungan.Sebuah studi terbaru oleh NIMH-pengobatan studi multimodal anak anak dengan ADHD(MTA) adalah studi terpanjang dan paling menyeluruh dari efek intervensi ADHD(MTA Cooperative Grup ,1999a, 1999b). Studi ini diikuti 579 anak anak antara usia 7 dan 10 di enam lokasi nasional dan di kanada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H