Mohon tunggu...
Achmad Ade Salim Kurniawan
Achmad Ade Salim Kurniawan Mohon Tunggu... Editor - Content Creator (Journalist)

CP: achmadadesalim@gmail.com Atau WA (0895357500124)

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Tol Megah di Atas Laut: Kisah 14 Tahun Mangkraknya Proyek Giant Sea Wall Jawa Barat

2 September 2023   13:19 Diperbarui: 2 September 2023   14:04 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tol Megah di Atas Laut: Kisah 14 Tahun Mangkraknya Proyek Giant Sea Wall Jawa Barat?foto Ilustrasi: Instagram.com @kvnherbian 

Pernahkah Anda mendengar tentang proyek tol megah yang akan menghubungkan Jawa Barat ke Banten lewat laut? Proyek ambisius ini telah menjadi perbincangan hangat selama 14 tahun terakhir. 

Dijuluki sebagai "Giant Sea Wall," tol ini sebenarnya merupakan proyek yang didesain dengan berbagai keunggulan yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, apakah benar proyek ini masih mangkrak setelah lebih dari satu dekade?

Pada awalnya, proyek tol di Jawa Barat ini menarik perhatian banyak pihak. Kementerian PUPR bermitra dengan Kementerian Infrastruktur dan Manajemen Air Belanda serta badan Kerjasama Internasional Korea Selatan (KOICA) untuk menggarapnya. 

Rencananya, proyek ini tidak hanya akan menjadi sebuah jalan tol biasa, tetapi juga akan berfungsi sebagai tanggul raksasa atau Giant Sea Wall. Fungsi utama Giant Sea Wall ini adalah untuk mencegah turunnya permukaan tanah di wilayah Jakarta yang semakin mengkhawatirkan.

Mengapa proyek ini menjadi begitu penting? Jakarta, sebagai ibu kota Indonesia, diprediksi akan menghadapi ancaman tenggelam pada tahun 2050. 

Setiap tahunnya, kota ini mengalami penurunan permukaan tanah yang signifikan, berkisar antara 7,50 cm hingga 14 cm. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah berani untuk melindungi kota metropolitan terbesar di Indonesia ini dari bencana alam yang tidak terelakkan.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah membangun tanggul penahan air yang juga berfungsi sebagai jalan tol Jawa Barat-Banten. Jalan tol ini diharapkan dapat memperlancar perjalanan warga Jawa Barat menuju Jakarta dan Banten. 

Di wilayah Jawa Barat, gerbang tol ini direncanakan akan berada di wilayah Bekasi, sekitar 40 km dari Depok. Rute tol ini akan menghubungkan wilayah reklamasi kota baru di Jakarta Utara dengan Pelabuhan Merak, Banten.

Proyek ambisius ini sejatinya telah masuk dalam rencana Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) sejak tahun 2019. Desainnya telah digarap dengan serius, dan seharusnya selesai pada tahun 2020. 

Namun, hingga saat ini, pembangunan tol ini belum juga dilakukan. Mengapa demikian?

Pemerintah tampaknya masih membutuhkan kajian mendalam sebelum memutuskan langkah selanjutnya. Selain itu, ada prioritas lain yang juga perlu diperhatikan, yaitu pembangunan kota baru di pesisir Jakarta Utara yang menjadi proyek PIK 2.

 Meskipun proyek tol baru di Jawa Barat ini belum terwujud, sebaiknya tidak menyimpulkan bahwa proyek ini telah mangkrak. Sebaliknya, proyek ini masih dalam tahap perencanaan dan pengembangan.

Apabila proyek ini akhirnya terealisasi, akan membawa banyak manfaat bagi warga Jawa Barat. Ini akan memudahkan perjalanan mereka ke Jakarta dan Banten, serta berperan penting dalam melindungi Jakarta dari ancaman tenggelam. 

Meskipun telah berjalan selama 14 tahun, harapan untuk Giant Sea Wall Jawa Barat masih ada. Semua pihak berharap bahwa proyek ini akan segera menjadi kenyataan dan memberikan kontribusi positif bagi wilayah ini.

Dengan demikian, meskipun proyek ini belum terwujud, tidak tepat untuk menyebutnya sebagai "mangkrak." Sebaliknya, proyek ini adalah bukti ambisi besar pemerintah dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan infrastruktur di wilayah penting seperti Jawa Barat dan Jakarta.***

Sumber Artikel: ui.ac.id dan CilacapUpdate.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun