Mohon tunggu...
Achmad Abdul Arifin
Achmad Abdul Arifin Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Az Zaytun Indonesia

Cerdas, Bijaksana dan Inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Neo Abu Lahab

28 September 2021   22:45 Diperbarui: 28 September 2021   22:54 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Abu Lahab pada masa sekarang (Sumber: freepik.com)

Kebencian Abu Lahab nampak betul-betul terlihat seusai Nabi Muhammad berpidato di Bukit Shofa. Isi pidato beliau berisi pertanyaan yang retoris. Bahwa dirinya memanglah seorang yang terpercaya, sebagaimana julukannya Al-Amin. Untuk itulah beliau memberitahukan bahwa dirinya adalah seorang Nabi, utusan Allah untuk menyerukan Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah.

Hampir semua orang yang hadir di Shofa mendengarnya dengan baik, minimal responsnya tidak buruk. Kecuali Abu Lahab. Seusai Nabi berpidato, Abu Lahab mencaci dan memaki beliau dengan perkataan yang belum pernah ia dengar dari mulut pamannya tersebut. "Celakalah kau Muhammad! Hanya untuk inikah kau mengumpulkan kami semua?"

Karena itulah Allah menurunkan Surat Al-Lahab sebagai bentuk balasan kepada seorang yang telah menyakiti Rasul, yang tidak lain sebenarnya adalah keponakan yang selama ini dia banggakan.

Abu Lahab sangat menghambat kegiatan dakwah Nabi. Bersama dengan istrinya, dia selalu mengabarkan informasi yang tidak benar tentang Nabi Muhammad kepada setiap orang yang datang ke Mekah. Pasangan suami istri ini memberitahu bahwa Muhammad adalah seorang penyihir, jadi tutup telingamu ketika dia hendak berbicara.

Bukan hanya itu, Nabi Muhammad sering dikatai dengan sebutan gila dan sang pemecah belah persatuan. Istrinya, Ummu Jamil, pernah menabur kayu berduri di jalan yang dilalui Nabi Muhammad. Dengan harapan, kakinya akan terluka kalau beliau menginjaknya.

Abu Lahab Masa Sekarang

Imam Sya'rowi, salah seorang ulama dari Mesir mengatakan dalam tafsirnya. Jika tokoh yang disebut dalam Al-Quran adalah gelarnya dan bukan nama aslinya, maka orang-orang seperti itu akan senantiasa ada di masa yang akan datang. Seperti Abu Lahab, Firaun, Haman. Itu semua adalah gelar atau julukan.

Lalu seperti apa Abu Lahab pada masa sekarang? Seperti kita ketahui, Abu Lahab dan istrinya mempunyai sifat pemarah, pendendam, tukang adu domba, penyebar hoax, suka menuduh.

Era media sosial seperti sekarang, kita bisa sangat mudah menemukan Abu Lahab-Abu Lahab baru. Banyak orang memberikan komentar tanpa mengedepankan asas kesantunan. Banyak status dan story  yang disampaikan dengan kalimat ujaran kebencian.

Hoax dan berita bohong pun demikian. Masih mending kalau berita yang disampaikan merupakan salah persepsi atau miss komunikasi. Tapi seperti Abu Lahab, banyak berita yang diproduksi dengan sengaja dibuat-buat. Tanpa sedikitpun fakta yang berada di dalamnya.

Juga bisa dilihat dari polah tingkah para politisi kita. Banyak yang masih menjunjung tinggi hal-hal yang bersifat primordial. Seperti agama, suku dan ras. Seakan-akan dirinya lah yang paling benar. Yang mana itu akan menimbulkan perpecahan di kalangan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun