Mungkin sudah banyak tahu tentang cerita yang satu ini. Ya, kisah masuk Islam-nya salah satu Singa Allah, begitu julukannya, yaitu Umar bin Khattab.Â
Ketika itu Umar mendatangi markas dakwah Rasulullah di Rumah Arkam bin Abil Arkam. Mengetuk pintu-lah dia, dan yang keluar menyambut adalah sang Singa Allah yang lain, Hamzah bin Abdul Muttalib.
"Mau apa kamu kesini? Kalau mau menyakiti Muhammad, akan kubunuh kau dengan pedangmu sendiri." Kata Hamzah seketika melihat Umar. Kata-kata itu merupakan penghinaan yang luar biasa. Karena orang yang diancam akan dibunuh dengan pedangnya sendiri pastinya akan gentar.
"Tidak, aku kesini mau mengaku bahwa tiada ilah selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah dan aku percaya apa-apa yang diturunkan kepada Muhammad" Sahut Umar menjawab. Seketika para sahabat yang berada di dalam langsung kegirangan bahagia mendengar jawaban Umar.
Betapa tidak, Umar adalah salah seorang terkuat di Mekah. Badannya tinggi kekar, yang mana dia adalah juara bertahan lomba gulat yang diadakan setiap tahun di Pasar Mekah.Â
Maka dari itu Rasul berdoa supaya salah satu dari Umar di Mekah yaitu Umar bin Khattab dan Umar bin Hisyam (Kalau nggak kenal sebut saja Abu Jahal hehe) supaya masuk Islam ikut membela agama Allah ini. Terkabul sudah doa Rasulullah. Maa Sya Allah.
Membuat semakin kuat dan semakin kuat lagi Islam di masa awal-awal kenabian. Sehingga Islam bisa disyiarkan secara terang-terangan tanpa ada lagi rasa takut akan persekusi dari kaum Quraisy Jahiliyah.
Bukannya tanpa pertentangan, ketika Umar menyebarkan kabar keIslaman-nya. Di sekitar Ka'bah Umar berkelahi sampai berjam-jam dengan beberapa kafir Quraisy karena mereka tidak terima dengan pengakuan Umar. Tentu Umar bisa bertahan menghadapi mereka. Sampai pada akhirnya semua kelalahan, datang seorang yang melerai.
"Kalian ini kenapa? Yang dilakukan Umar adalah pilihannya sendiri. Kalian tidak berhak melarangnya. Apakah kalian ingin mempunyai masalah dengan Bani 'Adiy?" kata orang tersebut. Memang pada masa itu identitas keluarga atau kesukuan masih sangat dipegang kuat. Jika ada salah seorang anggota suku yang mempunyai masalah, semuanya bergerak membelanya, ya kayak tawuran gitu jadinya hehe.
Cukup menarik kisah masuk Islam-nya Umar. Dikisahkan bahwa pada suatu hari Umar sedang berjalan di sekitaran Kota Mekah. Kemudian ada yang mengatakan padanya bahwa adik kandung dia Fatimah bin Khattab beserta suami-nya Said bin Zaid. Seketika dia langsung menuju ke Rumah adik tercintanya tersebut.
Sesampainya di rumah adiknya, Umar mendengar adiknya sedang bergumam bersama suaminya seperti sedang membaca atau melantunkan sesuatu. Ya, yang dibacanya adalah ayat-ayat Al-Quran. Bertanyalah dia kepada pembantunya Fatimah terlebih dahulu, Khobab namanya.
"Hei Khobab, apa yang dibaca oleh adikku itu? Tanya Umar. "Saya tidak tahu yaa Umar" Jawab Khobab.
Setelah mendekat ke adiknya dan melihat apa yang dibaca, seketika muka Fatimah ditonjok oleh Umar. Berdarah hebat muka dari adiknya tersebut.Â
Karena Umar tahu bahwa bacaan itu pasti berasal dari Muhammad. Tapi yang membuat Umar terkejut ialah raut wajah Fatimah tidak sedikit-pun menunjukkan rasa takut. Pasti ada sesuatu yang menguatkan adikku ini sampai-sampai tidak ada gimik ketakutan sedikit pun ketika ditinju oleh juara gulat sekota Mekah ini.
Karena penasaran, Umar mengambil lembaran bacaan tadi. "Kamu najis karena kesyirikanmu! Kamu tidak berhak memegang ini" Teriak Fatimah bin Khattab sambil menyahut kembali lembaran ayat suci tersebut.
Akhirnya Umar pun pergi mandi dan segera balik untuk melihat lembaran ayat tadi. Dibaca-lah yang tertulis disana. "Thoo Haa" surat yang dibaca.Â
Sampai beberapa ayat, "Ini bukan kata-kata manusia" pikirnya. Dari semua penyair dan tata bahasa sastra Arab pun tidak ada yang bisa menandingi kata-kata dari Al-Quran tersebut.
Seketika lembut-lah hati Umar yang semula keras terhadap Islam. Terkabullah doa Rasulullah karena salah satu Umar sudah terbuka pintu hatinya untuk menerima Islam. Sampai pada akhirnya Umar menuju ke Rumah Arkam seperti yang tertulis diawal tulisan ini. Subhanallah.
Wallahu A'lam Bisshawabi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI