Dari kejadian itu, pengurus musola terinspirasi membuat program, yang suaranya bagus wajib azan 1 kali seminggu di Mushola. Dan bagi yang suaranya jelek / fals, back off.
Karena program itu berjalan lancar, dan tanpa sadar anak-anak muda jadi sering bolak-balik mushola, mushola pun menjadi ramai. Hasrat anak-anak muda yang selalu ingin eksis tersalurkan di Mushola dan masalah Azan yang memekak dalam tulisan ini pun beres ditertibkan.
Kesimpulannya, Sound adalah Teknologi dan Kemajuan. Sebagai tempat yang akrab dengan Sound meski dalam sekala kecil, setiap mushola dan masjid harusnya menerapkan semua Pengetahuan tentang ini dengan tepat. Jika tidak, kita perlu hati-hati. Bukan saja pada kasus AZAN, jangan-jangan selama ini Umat Islam banyak yang menggunakan Teknologi untuk menjalankan syariat, tapi dengan cara-cara yang tidak ber-ilmu, bodoh atau JAHILIAH.
Selamat Tahun Baru Hijriah :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H