Mohon tunggu...
Achmad Gunawan
Achmad Gunawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Rumahku sejuk banyak angin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Malam Ini Berkawan Nyamuk

22 Agustus 2018   00:39 Diperbarui: 22 Agustus 2018   01:14 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini cerah namun tidak gerah. Cenderung sejuk malah. Entah kenapa, setelah sekian lama, kembali terjebak situasi seperti ini, "begadang".

Gara-gara sang sopir yang konon kehabisan batere HP, membuat sambungan komunikasi terputus sama sekali. blank, hilang jejak. 

Sang penjual kambing langganan yang telah mengucap janji untuk memastikan kambingnya terkirim setelah ashar ke rumah bapak ibuku pun tak kuasa menjawab kemana sang sopir bersama mobil pengangkut dan satu peleton kambingnya.

Sekarang sudah lewat tengah malam, embikan kambing pun belum terdengar mendekat, bau lebusnya pun tiba-tiba sangat kurindukan.

Terpaksa harus kutunggu entah sampai kapan. Semata karena baktiku untuk bapak ibu yang harus kupaksa segera tidur sejak dua jam yang lalu. Biar peran ini aku yang mainkan. Berbantal debu tipis musim kemarau di keramik teras rumah. 

Semoga kau segera datang pak sopir mobil kambing, sehat selamat tanpa kurang suatu apapun bersama dua makhluk Allah yang meskipun baunya lebus, namun sangat kuharap kedatangannya saat ini.

Jangan kau biarkan kecemasanku bertambah-tambah karena batere HPku pun juga tinggal empat belas persen. Cemas ku bila mati HP ini, tak sambung isteriku menelponku, mencari tahu kenapa suaminya belum pulang.

Oh kambing segeralah datang. Biar lekas berpindah rupiah ini dari kantongku ke tangan pak sopir pengantarmu. 

Bingung pula aku memilihkan peran kedua tanganku, antara harus membiarkannya meneruskan tulisan ini di HP atau menugasinya untuk mengibas mengusir segerombolan nyamuk yang mengerumuniku.

Oh nyamuk, bantulah dengan doamu, agar saudaramu sang kambing segera datang. Semoga senyum bapak ibu besok pagi mengembang melihat saudaramu telah datang. 

Ah sudahlah, harus kusudahi dulu tulisan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun