Mohon tunggu...
Achmad Gunawan
Achmad Gunawan Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Rumahku sejuk banyak angin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Air Mineral untuk Auditor

23 April 2014   21:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:17 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini kantor kami kedatangan tim pemeriksa dari inspektorat kabupaten. sejujurnya ada perasaan deg-degan karena ini adalah pengalaman pertama sejak saya menjabat sebagai pimpinan di instansi ini. meskipun sejak beberapa hari sebelumnya semua yang terkait di kantor mulai staf, bendahara dan semua kepala seksi telah saya persiapkan untuk menghadapi pemeriksaan ini namun perasaan itu tak jua hilang. namanya juga diperiksa. sesiap apapun kadang-kadang masih ada saja kesalahan yang ditemukan.

singkat cerita dimulailah pemeriksaan itu. alhamdulillah lancar dan tidak ditemukan kesalahan yang berarti. tapi ada satu hal yang menarik yaitu ketika semua anggota tim pemeriksa tersebut tidak bergeming dan menolak dengan kuatnya saat kami tawari untuk makan siang. bahkan air minum kemasan gelas dan gorengan yang kami suguhkan pun tak tersentuh sedikitpun.

di satu sisi sikap yang mereka tunjukkan perlu diacungi jempol, dimana apa yang mereka lakukan adalah berusaha untuk menjaga teguh etikanya sebagai seorang pemeriksa/auditor. tapi di sisi lain, ada perasaan mengganjal di hati kami, karena yang kami lakukan sebenarnya tidak bermaksud untuk mengurangi atau mempengaruhi independensi mereka selaku auditor. yang kami lakukan adalah wajar saja sebagai penghormatan tuan rumah terhadap tamunya. apalagi mereka sudah mengisi daftar buku tamu sehingga semua pengeluaran untuk makan minum mereka menurut aturan yang kami pahami sangat memenuhi syarat untuk dipertanggungjawabkan.

akhirnya ada jawaban yang melegakan hati dan membuat kami menjadi lebih hormat kepada mereka, yaitu : "mohon maaf pak, kami dari kantor sudah dibekali biaya transport dan akomodasi. terima kasih atas perhatiannya, kerjasama yang baik dari bapak dan staf sudah cukup buat kami".

saya bisa menangkap sebuah esensi yang sangat jelas dari penjelasan mereka. bahwa mereka cukup profesional dalam melaksanakan tugas dan bahwa dengan sikap yang mereka ambil secara tidak langsung mereka ingin "mengajari" kami bahwa apabila penawaran kami mereka terima maka akan muncul double accounting untuk pengeluaran yang sama yaitu biaya makan minum yang akan tercatat dalam pengeluaran mereka sekaligus tercatat dalam pengeluaran kantor kami.

Wallahu'alam bisshawab. mudah-mudahan mereka teguh dalam menjunjung tinggi etikanya sebagai seorang auditor, profesional dalam pelaksanaan tugasnya serta menjaga kemurnian niatnya seperti yang mereka tunjukkan hari ini kepada kami.

salam kenal dari Bojonegoro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun