Memaafkan adalah satu kondisi dimana kita meminta maaf kepada orang lain, tidak melihat siapa yang salah dan benar yang jelas tindakan yang kita lakukan adalah meminta maaf kepada seseorang.Â
Â
 Coba kita sejenak membaca apa  yang disampaikan oleh Buya Yahya,  " "Dalam hadits disebutkan, bahwa orang yang lebih dulu meminta maaf derajatnya dihadapan Allah SWT lebih tinggi dan lebih dicintai Allah SWT dari yang dimintai maaf," kata Buya Yahya. Berdasarkan kenyataan diatas, sebenarnya ketika kita meminta maaf lebih dahulu kepada seseorang, bukan saja satu keuntungan yang akan kita dapatkan tetapi lebih dari  dua keuntungan yang akan kita dapatkan dalam kesempatan tersebut.
- Kita akan menjadi pribadi yang bijaksana, artinya kita lebih mengedepankan unsur menjadi pribadi yang mulia dengan meminta maaf lebih dahulu ketika ada konflik atau masalah dengan orang lain. Â Terlepas nantinya orang yang bersangkutan akan memaafkan atau tidak yang jelas kita sudah berusaha mendahulukan unsur kemanusiaan di banding ego seorang manusia.
- Kita akan menjadi pribadi yang memiliki sikap " Legowo"  dalam Bahasa Jawanya. Artinya kita menjadi pribadi pemaaf atau pribadi yang lebih mengedepankan  sikap positif di bandingkan harus mengedepankan unsur negative. Karena kita tahu bahwa sekecil apapun masalah yang terjadi, ketika salah satu pihak yang berseteru tidak meminta maaf maka masalah tidak akan selesai.
Namun apa yang di utarakan atau di tulis belum tentu mudah untuk di lakukan. Hal itu bisa saja terjadi kepada siapapun  orangnya. Ketika ada rasa yang menganggap dirinya merasa benar, merasa gengsi jika harus meminta maaf dahulu karena takut dianggap salah, hingga masalah yang berhubungan dengan soal gengsi sebagai manusia.
Pada dasarnya manusia itu adalah mahluk sosial yang  tidak bisa berdiri sendiri.  Dimanapun dan dalam kondisi apapun,  dirinya harus berinteraksi dengan  orang lain.  Sehingga tidak bisa manusia dalam kondisi sosial apapun baik itu orang kaya, seorang pemimpin, atau orang terkenal sekalipun sudah pasti dirinya membutuhkan orang lain untuk bisa berinteraksi dengan dirinya. Bagaimana jadinya jika kita sebagai manusia dengan segala kekayaan dan pangkat yang tinggi tetapi tidak memiliki orang lain sebagai teman untuk bersosialisasi. Maka yang  terjadi adalah dirinya menjadi pribadi yang kesepian dan semu dalam menjalani hidup dan kehidupan.
 Hidup dan kehidupan itu dua  hal yang saling terkait, karena memang sejatinya Allah SWT telah menciptakan semua yang ada di dunia ini selalu berpasangan. Maka hanya manusia yang sombonglah yang tidak ingin bersosialisasi dengan orang lain. Ambil contoh misalnya jika memang benar Allah SWT menciptakan semuanya berpasangan : Ada Laki -- Laki ada Perempuan, Ada Tua ada Muda, Ada Orang Tua ada Anak.  Termasuk di dalamnya adalah hal  yang tidak  terlihat tetapi bisa kita rasakan : Ada Senang ada Susah, Ada Gembira ada Sedih, Ada Sukses dan Ada Gagal serta Ada Benar dan Ada Salah.
Nah dengan melihat semua hal  yang ada di dunia, maka menjadi  heran saja ketika ada seseorang entah karena dirinya yang salah atau orang yang salah tetapi dirinya enggan untuk meminta maaf lebih dahulu atau memaafkan orang yang meminta maaf kepada dirinya. Artinya ketika ada orang yang bersifat seperti itu dirinya telah menyalahi takdir dari Allah SWT.
Pribadi yang demikian memang ada di dunia, dan biasanya karakter orang orang  yang bersikap demikian adalah larakter  orang- orang yang sudah merasa dirinya selalu benar , selalu merasa dirinya punya pangkat atau kedudukan yang  tinggi atau merasa dirinya " besar" sehingga berhak untuk sombong atau angkuh.
3 Hal Kerugian  yang akan di terima Orang dengan Karakter diri Yang Merasa TinggiÂ
Bicara tentang karakter orang yang merasa dirinya besar atau  kuat sehingga sering kali dirinya bersikap angkuh dan sombong. Tanpa dirinya sadar ketika mereka melakukan  hal tersebut adalah dirinya sedang mengalami satu kondisi dimana dirinya sedang mendapatkan 3 kerugian sekaligus dalam dirinya.  Mungkin kalian  tidak percaya dengan kondisi seperti itu, tetapi dengan penjelasan berikut kalian akan sadar bahwa apa  yang di lakukannya jelas merugikan dirinya sendiri dalam arti yang luas.
- Kerugian yang pertama akan di dapatkan orang dengan karakter seperti itu adalah, dirinya akan mengalami kerugian secara materi. Atau kerugian materi, karena siapa tahu orang yang dirinya tidak terima maafnya adalah justru orang yang akan memberikannya manfaat secara finansial. Sehingga karena sikap angkuh dan sombongnya maka keuntungan finansial itu hilang.
- Kerugian kedua yang akan di terima orang yang angkuh dan sombong adalah, dirinya tidak bisa melihat sesuatu secara jernih. Dalam artinya dirinya tidak bisa membedakan mana yang hitam dan putih, Dampaknya dirinya akan selalu di kuasai oleh nafsu dibandingkan dengan suara hati nuraninya sendiri.
- Kerugian ketiga yang justru akan membuatnya sadar pada akhirnya adalah, dirinya akan di jauhi oleh teman, sahabat dan orang -- orang yang ada di sekitarnya. Â Sehingga pada akhirnya dirinya akan mengalami kondisi yang sepi dan semu hidupnya. Karena apa yang dimilikinya tidak akan ada artinya karena semua yang di milikinya tidak berarti bagi hidupnya.
Jika semua hal telah kalian ketahui dan kalian masih bersikap angkuh dan sombong itu artinya memang hidup kalian sudah di butakan oleh nafsu sesaat yang justru membuat diri kalian menjadi manusia  yang merugi. Ibarat kata dengan sikap rendah hati kalian akan bisa mendapatkan banyak keuntungan tetapi justru  kalian lebih memilih kerugian yang bersifat jangka Panjang, sungguh karakter manusia yang  tidak berguna untuk dirinya dan sekitarnya.
Namun semua itu memang kita kembalikan  lagi pada pribadi dan karakter dari masing -- masing orangnya. Karena kita sudah dewasa dan tahu mana yang benar dan salah. Sehingga dengan sikap dan perilaku yang kita lakukan sudah pasti akan kembali pada diri kita itulah yang di namakan karma kehidupan.
3 Hal Indahnya Meminta Maaf Lebih Dahulu & Â Memaafkan OrangÂ
Hidup itu akan menjadi indah ketika kita bisa memposisikan diri kita seperti Air Putih bening.  Dirinya  bisa bersikap bijaksana dengan kondisi apapun yang terjadi pada dirinya : ketika berada dalam gelas dia akan ikuti  bentuk gelas, ketika berada dalam wadah mangkok dia akan berubah menjadi mangkok dan seterusnya.
Begitupula ketika dirinya (air bersih)  mendapatkan dampak dari zat lain, seperti misalnya: Air bersih dan bening mendapatkan atau kemasukan Sirup warna merah maka dirinya akan menjadi merah, ketika kemasukan Kecap warna hitam dia akan berubah menjadi hitam. Meskipun dirinya seolah olah tidak memiliki prinsip tetapi satu  hal yang mesti di ingat bahwa dirinya dimanapun dan sampai kapan pun akan selalu di butuhkan.
Ketika di rumah ingin melakukan banyak hal seperti membersihkan diri, membersihkan rumah dan mengatasi kebakaran rumah maka Air bersih dan Bening akan menjadi zat yang sangat di butukan. Â Begitu pula ketika dirinya ingin di gunakan untuk memasak air, memasak masakan dan makanan lainnya, maka dirinya air bersih dan bening akan sangat di butuhkan. Itulah hebatnya air bersih dan bening.
Konsep itulah yang seharusnya di miliki oleh manusia, ketika terjadi masalah ada baiknya dirinya lebih baik meminta maaf dari pada menjadi pribadi yang angkuh dan sombong. Karena 3 hal yang bisa kita lihat dari indahnya meminta maaf dan memaafkan adalah :
- Ketika kita menjadi pribadi yang lebih mudah untuk memaafkan orang lain, maka diri kita akan bisa mendapatkan banyak keuntungan. Seperti misalnya kita akan mendapatkan keuntungan secara material dan non material.
- Ketika kita menjadi pribadi yang lebih mudah untuk memaafkan orang lain, maka kita akan bisa menjadi pribadi yang bijaksana dan mudah memaafkan. Â Sehingga kita akan mudah berteman dan mendapatkan teman dalam situasi dan kondisi apapun.
- Ketika kita menjadi pribadi yang lebih mudah untuk memaafkan orang lain, maka kita akan bisa memiliki rasa empati dan kepedulian yang tinggi. Sehingga keberadaan kita akan bisa memberikan banyak manfaat dan kegunaan bagi orang dan lingkungan yang ada di sekitar kita.
Itulah beberapa hal menarik yang semestinya bisa menjadi perhatian dan masukan bagi orang -- orang yang merasa dirinya sudah hebat dan besar. Menjadikan diri kita orang  yang angkuh dan sombong justru tidak akan menguntungkan bagi dirinya. Tetapi sebaliknya, menjadi pribadi yang mudah untuk memaafkan orang lain, atau pribadi pemaaf justru  menguntungkan bagi diri kalian.  Sekarang semua kita kembalikan  pada diri kalian masing -- masing, memilih untuk menjadi pribadi yang angkuh dan sombong atau pribadi yang sederhana, bijaksana dan pemaaf karena hanya kalian yang tahu mana yang akan kalian ambil demi kebahagiaan hakiki yang akan kalian dapatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H