Mohon tunggu...
Achmad dio
Achmad dio Mohon Tunggu... Guru - tukang ngarit

hobi memancing, lebih pendiam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Chaerul Tanjung dan Kisah Inspiratif Si Anak Singkong

4 November 2023   20:15 Diperbarui: 4 November 2023   20:20 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Chairul Tanjung Dilahirkan pada tanggal 16 Juni 1962 di sibolga, dari kondisi kalangan menengah kebawah. Ia tinggal dilosmen penuh sederhana dengan orang tua serta keenam saudaranya jenjang pendidikan yang ia tempuh sampai tamat perguruan tinggi, mulai dari SD dan SMP Van Lith Jakarta pada 1975, SMA Negeri 1 Boedi Oetomo pada 1981, dan berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada 1987, dan ia pun berhasil mengambil gelar MBA dari IPPM pada 1993.

Chairul Tanjung, si  Anak Singkong tentu julukan ini tidak asing dimata umum namun julukan sianak singkong ini bukanlah sembarangan julukan bagi perjalanan hidup Chairul Tanjung julukan inilah yang mengantarkan dirinya pada kesuksesan yang telah ia raih. Dan kisah sianak singkong telah diabadikan menjadi salah satu judul buku yang disusun oleh seorang pengarang yang bernama Tjahja Gunawan Adredja, julukan ini telah melekat pada dirinya sejak ia kecil.

Teman-teman semasa kecilnya dikampung sering memanggilnya dengan julukan anak singkong begitulah sapaan akrab masyarakat didesa untuk Chairul Tanjung. Dilahirkan dari keluarga menengah kebawah namun hal ini tidak sedikitpun membuatnya patah semangat, ayahnya adalah seorang wartawan pada era orde lama namun sayangnya dipaksa untuk tutup dimasa orde baru. Keadaan ini membuat orang tua Chairul Tanjung terpaksa menjual rumah dan berpindah tempat tinggal dikamar losmen yang sempit.

Dengan penuh kesederhanaan ia pun berhasil menyelesaikan pendidikannya sampai mengambil gelar MBA dari Executive Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) pada tahun 1993. Demi membiayai kebutuhan kuliahnya, ia pun berdagang buku-buku kuliah, fotokopi, hingga jasa pembuatan kaos. Dan ia juga pernah mendirikan toko yang menjual peralatan kedokteran dan laboratorium dijakarta pusat walaupun pada akhirnya mengalami kebangkrutan.

Dengan kondisinya yang serba sulit, ia tetap semangat dan tekun dalam bekerja dan menyelesaikan bangku kuliahnya dan bahkan ia sampai mendapatkan penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional pada tahun 1984-1985. Tentu kabar baik ini sangat disambut oleh keluarga dan kedua orang tua nya pun sangat bangga dengan apa yang telah ia capai saat ini, dengan penuh semangat dan ketekunan ia pun membuktikan bahwasannya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan jalan keluarnya.

Perjalanan karirnya dibidang bisnis penuh dengan kegagalan namun dibalik kegagalannya dalam membangun bisnis tidak sedikitpun membuatnya patah semangat, setelah lulus kuliah ia membangun bisnis sepatu anak-anak ekspor bersama ketiga rekannya yang diberi nama PT Pariarti Shindutama modal awalnya sebesar Rp. 150 juta yang dipinjam dari salah satu Bank Exim dan ia pun menghasilkan 160 ribu pasang sepatu dari Italia, bisnis ini pun berkembang dan maju sangat pesat.

Namun perjalanannya dalam mengembangkan bisnis sepatu anak-anak dari Italia mengalami kendala dikarenakan adanya perbedaan visi dalam melakukan ekspansi usaha tentu hal ini sangat disayangkan, dari sinilah Chairul Tanjung memutuskan untuk tidak melanjutkan bisnis itu lagi bersama ketiga rekannya. Dan ia memilih untuk mandiri dengan mencoba berfikir untuk mendirikan usaha atau bisninya yang baru yang akan ia kelola sendiri.

Dan ia pun benar-benar membuat bisnis barunya kali ini lebih mengarah ke bidang konglomerasi ( perusahaan yang punya beragam bisnis dan memungkinkan tidak ada keterkaitan antara satu sama lain ). Dengan memposisikan dirinya kepada tiga bisnis inti, yaitu Keuangan, Propeerti dan Multimedia, perusahaan konglomerasi ini mempunyai para inti holdindo sebagai father holding company, yang mampu membawahi beberapa sub holding dari sinilah perusahaan dikenal banyak orang.

Tiba pada titik puncak kesuksesannya Chairul Tanjung pada saat ini memiliki sejumlah perusahaan dibidang keuangan, diantaranya Asuransi Umum Mega, Para Multi Finance, Bank Mega, Bank Mega syariah, dan Mega Finance. Ia juga saat ini memegang perusahaan Mega Crop, Trans Crop, dan CT Global Resources yang mencakup layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam. Dari beberapa bisnis diatas masih banyak sekali bisnis- bisnis lain yang Chairul Tanjung miliki.

Kepiawaiannya dalam berjejaring dan berhubungan dengan berbagai kalangan membuatnya berhasil dalam menemukan mitra-mitra kerja yang handal. Dengan demikian Chairul Tanjung telah menjadikan dirinya sukses dan membuktikan kerja kerasnya selama ini hingga jatuh bangun dalam menggeluti bisnisnya dan sekarang ia bukanlah sianak singkong yang dulu orang desa kenal namun sekarang Chairil Tanjung  termotivasi dari kisah pilu hidupnya dan bertransformasi menjadi seorang yang lebih maju.

Dari kesabaran dan pantang menyerahnya dalam dunia usaha adalah salah satu kunci utama yang mampu mengantarkan dirinya dalam keberhasilan, dari kisah inspiratif Chairil Tanjung si anak singkong diatas hendaknya kita yang sedang memulai berdedikari dalam hal apapun mampu termotivasi dan bisa mengikuti perjalanan karir dari seorang tokoh Chairil Tanjung diatas.

Jauhkan lah pemikiran-pemikiran pesimis/putus asa karena hal tersebut hanya membuat kita selangkah lebih mundur dan tidak akan mendapatkan jalan keluar yang terbaik, Ingat pepatah telah mengatakan "Berakit-rakit kehulu, Berenang-renang ketepian bersakit-sakitlah dahulu bersenang-senanglah kemudian" artinya untul kita mencapai kata sukses pasti semuanya aka nada proses dan bahkan hambatan maka daru itu hendaknya kita lebih optimis untuk menciptakan masa depan yang lebih baik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun