Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hilang Sudah Separuh Jiwaku

10 Mei 2024   08:55 Diperbarui: 10 Mei 2024   08:56 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari berganti hari, dan minggu berganti minggu

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat

Pada saat itu aku baru menyadari, jika ada sesuatu yang hilang dari jiwaku

Sesuatu yang telah lama menemani hari-hariku, selalu mamandang senyum manis di wajahnya

Namun, sekarang ia telah pergi entah ke mana

Seakan dunia telah menyembunyikan keberadaan dirinya dariku

Bahkan aku sampai tidak tahu harus mencarinya ke mana lagi

Semua jalan yang aku tuju seakan telah tertutup rapat bagiku

Sampai aku tidak tahu harus melangkahkan kakiku ke mana lagi

Kepergiannya seakan meredupkan cahaya pagi matahari yang selalu kunantikan

Tanpa kehadirannya, telah membuat setiap malam yang aku lalui terasa semakin gelap dan sunyi

Kerlap-kerlip bintang di langit malam yang selalu menemaniku, kini cahayanya semakin lama terlihat semakin pudar

Seperti pudarnya senyum yang selalu menghiasi wajahku selama ini

Kepergiannya telah membuat hari-hari yang aku lalui terasa semakin lama

Semangat yang dulu begitu membara, kini perlahan-lahan mulai layu seiring dengan berjalannya waktu

Bagaikan bunga mawar yang layu sebelum dapat berkembang

Langkah-langkah kaki yang dulu begitu kokoh menginjak tanah

Kini, kaki itu sudah terasa semakin sulit untuk melangkah ke depan mengejar mimpi

Ketidakhadirannya telah merubah segalanya, bagaikan bumi tanpa cahaya matahari yang menyinari

Semua kehidupan yang ada di bumi akan menghilang dan punah dengan sendirinya

Begitu pula dengan jiwaku ini, ia akan menghilang dari ragaku yang semakin lemah ini menuju ke tempat yang abadi

Achmad Fahad

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun