Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Goresan Pena sang Pujangga

11 Februari 2024   20:11 Diperbarui: 11 Februari 2024   20:14 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di saat aku duduk seorang diri dalam dinginnya malam yang gelap

Tanpa kusadari, aku kembali teringat akan sosok seorang wanita

Seorang wanita dengan paras cantik nan rupawan bagai bidadari surga, dipadu dengan tutur kata yang lembut sehingga menjadikannya sosok yang sempurna

Sedangkan suaranya saat berbicara, akan membuat siapa pun tak akan pernah bosan untuk mendengarnya

Saat ia berjalan, terpancar keindahan dan keelokan yang akan membuat padangan mata selalu tertuju kepadanya

Ia adalah sosok wanita idaman yang akan selalu dirindukan oleh para pemuda masa kini

Siapa pun yang pernah berjumpa dengannya, pastilah ingin bisa menjadi bagian dari perjalanan hidupnya

Karena ia adalah perhiasan dunia yang begitu bernilai dan berharga

Siapa pun yang kelak akan memilikinya, laksana ia telah memiliki dunia dan seluruh seisinya

Seandainya aku yang bukan siapa-siapa ini bisa memilikinya dalam hidup yang fana ini

Pastilah ia akan selalu aku jaga dan lindungi dengan segenap jiwa ragaku

Dan kedua tanganku yang lemah ini akan selalu memeluknya dengan lembut di saat menjelang tidur

Karena aku tak akan mampu jika harus berpisah lama darinya

Namun, apakah aku akan mampu memilikinya dalam hidup yang singkat ini?

Aku tak akan pernah tahu jawabannya, karena suratan takdir akan selalu menjadi misteri Ilahi

Aku hanya bisa berdoa, semoga kelak ia akan mendapatkan laki-laki yang terbaik

Laki-laki yang akan menuntunnya menuju ke surga Firdaus yang abadi nun jauh di sana

Di mana hanya ada kebahagiaan di atas kebahagiaan yang akan dijalaninya tiada akhir

Karena di sanalah tempat hidup yang hakiki, bukan di dunia yang fana ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun