Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Penelusuran Berdarah di Hutan Donomulyo

24 Oktober 2023   18:25 Diperbarui: 24 Oktober 2023   18:31 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

22

Sementara itu Vanesa dan Usman yang sejak awal terus memantau pergerakan kedua sahabatnya yang sekarang telah melenceng jauh dari rencana awal, ditambah lagi saat ini Ricky dan Andre terlihat sedang berselisih argumen mengenai keinginan Ricky untuk terus melakukan penelusuran di dalam bangunan rumah tua terbengkalai yang bahkan dari dalam mobil, aura mencekam dan kengerian seakan keluar dan menyebar dari bangunan yang sekarang sedang dimasuki oleh Ricky dan Andre.

   "Kenapa sekarang Ricky dan Andre malah berselisih di dalam rumah tua terbengkalai yang seharusnya tidak mereka masuki?" ujar Vanesa dengan nada gusar yang terdengar jelas.

   "Ini yang sedari awal aku takutkan," jawab Usman putus asa. "Ricky begitu terobsesi dengan ketenaran dan akan selalu melakukan lebih dari yang seharusnya. Sedangkan Andre tidak terbiasa dengan hal-hal yang tidak direncanakan terlebih dahulu seperti yang terjadi malam ini. Dan sekarang semuanya menjadi kacau."

   "Aku masih tidak bisa mengerti dan percaya dengan semua kejadian yang berlangsung malam ini. Kenapa Ricky begitu berambisi untuk terus melakukan penelusuran dengan mencoba masuk ke dalam sebuah ruangan yang mana di pintunya terpahat gambar-gambar serta simbol-simbol aneh yang belum pernah aku lihat sebelumnya."

   "Aku berharap mereka tidak sampai berkelahi di dalam bangunan rumah tua terbengkalai yang bahkan aku pun merasa ngeri untuk berada di dalamnya pada jam selarut ini," kata Usman yang tidak pernah menyangka jika penelusuran malam ini akan berubah jadi seperti sekarang.

   "Aku takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada mereka berdua," sahut Vanesa dari bangku tengah. "Perasaanku semakin lama semakin tak karuan manakala melihat mereka berdua saat ini masih berada di dalam bangunan rumah tua terbengkalai. Aku berharap mereka segera keluar dari dalam rumah itu dan langsung kembali ke sini."

   "Aku juga sependapat dengamu Vanesa," balas Usman. "Lebih cepat mereka keluar dan kembali ke sini itu akan lebih baik. Agar kita bisa segera meninggalkan tempat ini dan langsung kembali ke penginapan untuk beristirahat dengan tenang."

   Usman dan Vanesa masih terus memantau pergerakan kedua sahabatnya sambil sesekali Usman melihat keadaan sekitar yang tidak kalah mencekam juga menakutkan pada jam selarut ini. Apa yang Usman lihat dari dalam mobil hanya ada kegelapan pekat dan kesunyian malam yang sesekali ditingkahi suara burung malam yang tengah mencari makan.

&&&

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun