Mohon tunggu...
Achmad Fahad
Achmad Fahad Mohon Tunggu... Penulis - Seorang penulis lepas

menyukai dunia tulis-menulis dan membaca berbagai buku, terutama buku politik, psikologi, serta novel berbagai genre. Dan saat ini mulai aktif dalam menghasilkan karya tulis berupa opini artikel, beberapa cerpen yang telah dibukukan dalam bentuk antologi. Ke depan akan berusaha menghasilkan karya-kerya terbaik untuk menambah khasanah literasi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Penelusuran Berdarah di Hutan Donomulyo

9 Oktober 2023   18:19 Diperbarui: 9 Oktober 2023   18:21 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ricky dan Usman kembali berjalan menuju ke tempat Vanesa dan Andre yang telah lebih dulu memilih tempat duduk. Sambil menunggu pesanan tiba, mereka berbicara santai sambil menikmati suasana malam dalam perjalanan yang luar biasa ini. 

Tidak berapa lama, seorang wanita paruh baya datang mengantarkan makanan yang telah dipesan sebelumnya. Dengan sopan wanita paruh baya itu menghidangkan beberapa makanan juga minuman yang terdiri dari tiga teh hangat dan secangkir kopi hitam di atas meja. Sebelum pergi meninggalkan meja pengunjung baru warungnya, wanita paruh baya itu berkata dengan sopan:

"Silakan dinikmati makanannya dan semoga kalian semua suka." Senyum keibuan terpancar jelas di wajah wanita paruh baya menyambut pengunjung baru warungnya yang jelas bukan dari warga sekitar. "Mbak, kamu terlihat sangat cantik dan menawan. Kalau ibu boleh tahu, siapa nama mbak ini?"

   "Nama saya Vanesa ibu dan ketiga pria ini adalah teman baik saya," jawab Vanesa dengan senyum cantiknya.

   "Vanesa adalah sebuah nama yang indah, cocok seperti orangnya yang terlihat sangat cantik dan rupawan," balas si ibu paruh baya memuji kecantikan wajah Vanesa. "Ya sudah ibu balik ke belakang dulu, dan kalian semua selamat menikmati makanannya." Lalu si ibu paruh baya itu segera kembali ke belakang warungnya.

   Vanesa, Ricky, Usman, dan Andre segera menyantap hidangan yang telah tersedia. Terjadi keheningan di meja tempat mereka sedang makan, karena masing-masing dari mereka begitu menikmati cita rasa makanan yang sangat memanjakan lidah. Setelah mereka semua selesai menghabiskan makanan beserta minuman, Ricky segera bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan ke meja kasir untuk membayar semuanya. Setelah selesai membayar, Ricky mengajak ketiga sahabatnya untuk kembali melanjutkan perjalanan. Malam ini yang duduk di belakang kemudi adalah Usman, dan di sampingnya duduk Andre sebagai teman perjalanan. Ricky memilih duduk di kursi tengah karena ingin beristirahat dan tentunya dekat dengan Vanesa wanita yang selalu membuat hatinya naik turun bagai menaiki rollercoaster.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun