Hari ini negeri yang begitu kucintai tengah berulang tahun
Tak terasa sudah 78 tahun perjalanan negeri yang kucintai ini telah lepas dari tangan penjajah
Terlihat seluruh warga masyarakat menyambutnya dengan riang dan gembira
Berbagai acara dan hiburan diselenggarakan untuk menyambut serta memeriahkan hari kemerdekaan negeriku ini
Semua acara itu seakan telah menjadi sebuah rutinitas yang harus dilaksanakan setiap tahun
Namun, ada sebuah pertanyaan mendasar yang kadang kita sering lupa untuk bertanya kepada diri sendiri
Pertanyaan itu adalah "Sudahkah negeriku ini benar-benar merdeka?"
Sesuai dengan tujuan dan harapan dari para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya untuk kemerdekaan negeriku ini
Sungguh ... kenyataannya saat ini negeri yang kucintai belumlah benar-benar merdeka
Kata "Kemerdekaan" hanyalah slogan yang selalu kita gaungkan setiap tahun
Tanpa kita pernah mengetahui esensi dan makna dari kata "Kemerdekaan"
Masih banyak dari saudara kita sebangsa dan setanah air yang masih hidup dalam garis kemiskinan
Berapa banyak anak-anak kita yang tidak mampu melanjutkan sekolah karena tingginya biaya pendidikan
Berapa banyak bayi-bayi yang baru lahir dengan kondisi kurang gizi karena ibunya tidak bisa mendapat makanan yang bergizi saat tengah mengandung
Berapa banyak dari pemuda-pemudi kita di usa produktif yang menganggur karena tidak adanya lapangan pekerjaan
Masa depan dan cita-cita mereka seakan hilang karena tersapu oleh ganasnya ombak kehidupan
Sungguh, saat ini negeriku sedang menangis dengan tangisan yang memilukan
Manakala melihat keadaan masyarakat yang tengah menderita dan terhempit oleh keadaan ekonomi yang memburuk
Sedangkan di sisi yang lain, ada sekelompok orang yang hidup dengan bergelimang harta
Di negeri yang kucintai ini perbedaan antara si kaya dan si miskin bagaikan langit dan bumi
Sungguh, saat ini negeriku tengah tercabik-cabik dengan banyaknya musibah yang datang silih berganti
Ketenangan, kedamaian, kebinekaan yang selama ini telah menjadi jati diri bangsaku perlahan-lahan mulai sirna
Pelan tapi pasti, ikatan persaudaraan dan kekeluargaan antar sesama warga negara yang sudah terjalin selama ini mulai memudar
Laksana embun pagi yang memudar terkena sinar matahari
Inikah yang kita sebut sebagai "Kemerdekaan?"
Sang Pujangga
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI