Suatu ketika ku menyusuri jalan
Tak tahu arah, tak tahu akan kemana
Langkahkan kaki, ikuti naluri
Tibalah aku di suatu taman
Penuh warna, rindang nan menyejukkan
Terdapat beraneka bunga tumbuh bermekaran
Mulai dari melati hingga anggrek bulan
Indah sekali, tak henti hentinya mengagumi
Kusandarkan tubuh ini sejenak di batang pohon mahoni
Nyaman sekali, membuat indera penglihatan hendak terpejam
Detik-detik menjelang mata menutup sepenuhnya
Pandanganku tertuju pada satu bunga
Rose centifolia, mawar merah
Warna merahnya merona, amat kuat sekali
Tengah merekah, menyegarkan pandanganku
Diam-diam bunga ini menarik perhatianku
Tanpa pikir panjang, kupetiklah tanaman itu dengan tangan
Belum sampai tercabut, rasa sakit perlahan menghampiri
Genggaman tanganku kukuatkan untuk menariknya dari dalam tanah
Kian erat, kian menyakitkan
Seperti tersayat sembilu, perih tak tertahankan
Penuh luka, tanganku bersimbah darah
Tak kuat menahan lara yang teramat sangat
Kuurungkan niat 'tuk dapatkan dan kutinggalkan
Begitu saja
(Surabaya, 21 Mei 2018)