Ah.. tak terasa
Senja sudah sejam berlalu
Lunas sudah kewajiban harianku
Mengantarkan bunga dan boneka
Pesanan pelanggan, semakin banyak
Akhirnya bisa segera melepas lelah
Tidak seperti kebanyakan orang
Yang segera menghempaskan badannya ke kasur
Atau duduk di sofa sambil menyaksikan acara tv
Kuambil gramofon dari kabinet
Tak lupa piringan hitam yang menjadi pasangan
Kuarahkan jarum penggores lalu mengalunlah musiknya
Cha.. cha.. begitu mengasyikkan..
Membuatku tak betah untuk berdiam diri
Langsung kugerakkan badanku, kaki dan tangan
Ikuti irama.. berdansa sendirian.. tentu saja
Hingga beberapa menit aku terhanyut
Enak sekali, rasanya seperti relaksasi
Seakan problema dalam benak hilang sekejap, untuk sementara
Setelah gramofon menunjukkan gelagat mengakhiri aktivitasnya
Persoalan di dunia kembali membayangi
Tak mengapa, yang penting alat musik lawas itu sudah membantu mengurangi
Membuat kepala ini terasa sedikit ringan
Kusimpan perangkat musik itu kembali
Lalu kudaratkan pantatku ke sofa
Yang sedari tadi nampaknya ingin sekali diduduki
Melamun dan melamun, ingatan itu perlahan mengemuka
Lamat-lamat menyerang dan menggerogoti
Merusak ketenangan, meski tak seluruhnya
Sejenak aku memikirkan sesuatu
Tak lama kemudian kulangkahkan kaki
Menuju ruang belakang, di sebuah kamar
Cukup usang, tidak terawat, jarang sekali aku membersihkannya
Kemudian kuedarkan pandangan ke seluruh penjuru
Mencari benda yang kuingini
Aha.. ternyata dia ada di sudut ruangan
Segera ku mengambilnya, beserta easel dan cat akrilik yang nampaknya sudah tak lengkap lagi warnanya
Kuletakkan di ruangan tengah
Tanpa banyak bicara, konsentrasi penuh pada media itu
Lantas menggoreskan cat, sesuka hati