Pengalihan fokus yang dimaksud adalah berupa budaya entertainment. Berbagai tontonan hiburan yang disediakan kini telah begitu banyak. Dengan berbagai bentuk 'pengemasan' yang menarik berbagai kalangan dalam berbagai usia terutama usia muda, strateegi semacam ini menjadi semakin 'efektif' di berbagai  negara di dunia. Bukan berarti saya tidak setuju sama sekali dengan acara entertainment seperti yang banyak disediakan di berbagai media di zaman sekarang.
Namun, paling tidak, berbagai bentuk entertainment yang disajikan juga harus ada unsur education-nya juga, atau minimal bisa memberikan inspirasi untuk berbagai kalangan dalam berbagai hal khususnya dalam meraih pencapaian-pencapaian tertentu dalam hidup, seperti prestasi, kesuksesan, kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar, dll. Sepanjang yang saya tahu dari tontonan-tontonan entertainment, salah satunya dari televisi adalah talkshow Hitam Putih yang disiarkan oleh saluran TV Trans 7.
Kembali pada bahasan di atas, pengalihan fokus ini bertujuan agar banyak generasi muda Islam zaman sekarang yang terdistraksi dengan berbagai entertainment yang disajikan. Sehingga, fokus mereka untuk mendalami berbagai ilmu pengetahuan, yang akalu dalam konteks ini adalah Bahsa Arab semakin berkurang. Dunia Barat tahu bahwa salah satu hal yang perlu dihilangkan dalam generasi muda Islam zaman sekarang demi bisa 'mengalahkan' mereka adalah pembelajaran Bahasa Arab.
Karena, mereka tahu bahwa jika generasi muda Muslim secara masif dan fokus mempelajarinya, bayang-bayang kejayaan dan keunggulan serta kesadaran generasi muda Islam zaman sekarang juga akan ikut bangkit. Dan demi agar itu semua tak terjadi, mereka melakukan pengamatan serta penelitian tentang ini. Dan akhirnya mereka menemukan bahwa salah satu kunci dari kekuatan peradaban Islam di masa lalu adalah Bahasa Arab. Karena itu, Dunia Barat berusaha sekeras mungkin agar pembelajaran Bahsa Arab tak terjadi secara masif di Dunai Muslim pada masa sekarang, terutama kaum mudanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H