Mohon tunggu...
Achmad Adzimil Burhan
Achmad Adzimil Burhan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Santri, Pelajar, Penulis

Seorang santri dan pelajar. Penghafal Al Qur'an. Suka menulis berbagai topik termasuk self improvement, pendidikan, filsafat, psikologi, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Indonesia Perlu Diktator yang 'Baik'?

25 Juli 2024   11:25 Diperbarui: 25 Juli 2024   16:15 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di tengah berbagai kontroversi, sikap politik, dan berbagai kebijakan sosial yang dia terapkan pada masyarakat Singapura waktu itu, Lee bisa membuktikan bahwa kediktatorannya adalah kunci bagi majunya Singapura di masa sekarang. Tentu, kita juga perlu mengkaji lebih dalam dan cermat jika ingin mengetahui dan memahami bagaimana pemikiran seorang Lee Kuan Yew 'bekerja' untuk membangun negaranya yang awalnya bukan apa-apa menjadi negara yang begitu maju di berbagai sektor kehidupan masyarakatnya.

Lalu, apakah Indonesia memerlukan 'kediktatoran yang baik' seperti ketika Lee Kuan Yew memimpin Singapura?

Saya rasa, jawabannya adalah perlu. Bahkan, sangat perlu. Karena, dengan melihat berbagai situasi dan kondisi negara kita sejauh ini, perlu seorang pemimpin yang bersikap tegas namun tepat pada tempatnya, sekaligus bisa mengayomi masyarakatnya dan memberikan berbagai kebijakan publik yang akan berdampak positif pada rakyatnya.

Namun, tentu menyamakan Singapura dengan Indonesia dalam hal wilayah negaranya lalu mengaitkan dan menganggap bahwa 'kediktatoran yang baik' sangat diperlukan tanpa 'persiapan' atau rencana yang matang adalah sebuah cacat logika.

Maka, bisa dibilang lebih sulit jika konsep kepemimpinan seperti ini diterapkan di Indonesia. Dan tak bisa dipungkiri, perencanaan yang matang dan strategi yang tepat dalam membangun negara sebesar Indonesia adalah sesuatu yang juga harus dilakukan, walaupun sekaligus terbilang sulit.

Namun, kita tak boleh berhenti untuk berharap dan berdoa sekaligus mengusahakan agar 'keberuntungan' yang kita perlukan dalam kepemimpinan yang baik untuk kemajuan negara ini segera muncul. Salah satu caranya adalah dengan terus mengedukasi masyarakat dengan berbagai hal-hal positif serta bermanfaat, sehingga, minimal, masyarakat terutama generasi sekarang yang akan menjadi 'calon-calon' pemimpin masa depan bangsa akan memiliki kesadaran bahwa ada sebuah amanah besar yang perlu mereka emban dengan sebaik mungkin untuk negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun