Di DSP Mandalika kita bisa berselancar di Pantai Seger, berenang di Pantai Tanjung Aan, jogging di kawasan wisata Mandalika, trekking di Bukit Merese, marathon di kawasan wisata Mandalika atau kota Lombok, bersepeda menikmati desa wisata Desa Sade dan Desa Ende, parasailing yang landing-nya di Pantai Kuta Mandalika, dan destinasi alam lain yang dapat dijadikan wisata olahraga di alam terbuka.
Ajang olahraga taraf nasional dan internasional pun telah dan akan banyak diselenggarakan di DSP Mandalika. Sebut saja TNI-Mandalika International Marathon tahun 2018, Trip of Indonesia (TROI) di Pantai Kuta Mandalika tahun 2019, Event  Moto Cross (trabas) di Pantai Seger tahun 2019, Mandalika Off Road Championship tahun 2019 dan Kompetisi Surfing Internasional di Pantai Seger tahun 2020.Â
Event terdekat yang akan dilaksanakan antar lain World Superbike atau WSBK pada penghujung November 2021 ini, balap Sepeda L’Etape Indonesia by Tour de France pada akhir Februari 2022, dan tentunya MotoGP pada akhir Maret 2022. Ada pula event yang belum ditentukan waktunya yaitu Iron Man dan Rinjani 100 di kawasan geopark Gunung Rinjani yang akan diperluas hingga Mandalika.
Genjot Infrastruktur Wisata Olahraga
Mandalika adalah Destinasi Super Prioritas yang merupakan bagian dari program Wonderful Indonesia. Karena super prioritas, maka interkoneksi dari sisi infrastruktur harus digarap dengan serius. Bandara, pelabuhan, terminal, hingga jalan darat, dan fasilitas penunjanngnya, semua harus memiliki kualitas kelas dunia.Â
Pembangungan jogging track, running track, harus pula sesuai standar internasional. Kerjasama dengan lembaga-lembaga olahraga terkait wajib dilakukan untuk dapat menentukan standar internasional setiap jenis olahraga. Pembangunan infrastruktur yang memperhatikan desain yang modern, artistik serta futuristik tanpa mengabaikan standar tersebut adalah impian semua penikmat wisata olahraga.Â
Surga Itu Milik Bersama
Kepingan surga bernama Mandalika ini semoga tak hanya dinikmati oleh wisatawan semata. Masyarakat lokal Mandalika khususnya, dan NTB umumnya harus juga merasakannya. Masyarakat lokal tak boleh terabaikan. Pemberdayaan masyarakat lokal menjadi kewajiban.Â
Ini menjadi tugas bersama antara pemerintah pusat dan daerah untuk dapat menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang inline dengan kebutuhan di Mandalika. Mekanismenya pun harus disiapkan seadil-adilnya. Terutama bagi pengusaha lokal, baik yang usahanya besar, menengah atau pun masih kecil. Karena kepingan surga itu milik bersama, bukan hanya mereka yang berpunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H