[caption id="attachment_398743" align="aligncenter" width="300" caption="stalaktit"][/caption]
Mungkin untuk orang Jawa Barat mendengar kata “kekenceng” pasti akan berpikir kuali atau penggorengan. Mengapa disebut Goa Kekenceng karena untuk menuju pintu masuk goa tersebut berbentuk cekung seperti penggorengan. Pintu masuk goa berada di dasar cekungan tersebut. Goa Kekenceng berada di Tajur Citeureup Kab. Bogor
[caption id="attachment_398658" align="aligncenter" width="300" caption="bersiap-siap memasuki goa"]
Pintu masuk goa relatif sempit. Untuk masuk goa ini Anda harus berjalan jongkok. Memasuki goa ini dibutuhkan tambang atau webbing untuk menuruni mulut goa. Walau tidak terlalu tinggi, dinding Goa Kekenceng agak licin karena adanya lumpur dan lumut.
[caption id="attachment_398659" align="aligncenter" width="300" caption="di depan mulut goa"]
[caption id="attachment_398661" align="aligncenter" width="300" caption="masuk mulut goa"]
[caption id="attachment_398662" align="aligncenter" width="300" caption="didalam mulut goa"]
Di dalam goa kita langsung disuguhi bunyi gemercik air yang mengalir. Sangat sejuk berada di dalamnya.
[caption id="attachment_398663" align="aligncenter" width="300" caption="antri"]
Tapi tunggu dulu, berjalan ke dalam goa ini kita harus jalan satu per satu karena ruangan yang tidak terlalu lebar dan harus menenangkan pikiran Anda. Untuk yang tidak biasa atau baru masuk ke Goa Kekenceng ini berjalan agak jauh dari mulut goa, Anda akan merasakan seperti tidak mendapatkan oksigen. Bila di sini Anda ragu, lebih baik jangan melanjutkan. Tapi jangan khawatir, itu hanya perasaan kaget saja jadi tubuh butuh adaptasi.
Sepanjang jalan memasuki pusat Goa Kekenceng dialiri air. Jadi jangan harap baju Anda tetap kering dan bersih. Sedikit ke dalam kita harus jongkok.
[caption id="attachment_398683" align="aligncenter" width="300" caption="jalan menunduk penuh hati hati"]
Biasanya di poin ini bila sedang banjir mau tidak mau kita jalan merayap dan kepala menengadah ke atas dan harus berhati-hati karena terdapat stalaktit. Bila tidak melihat, lumayan akan terbentur.
[caption id="attachment_398681" align="aligncenter" width="300" caption="berhati hati "]
Setelah jalan menunduk, selanjutnya Anda akan melewati jalan setapak namun miring. Jadi teringat rumah miring di Dufan hehe....
[caption id="attachment_398667" align="aligncenter" width="404" caption="jalan miring"]
Berjalan lebih dalam lagi, jalan akan semakin sempit dan melewati lubang goa. Tapi harus terbayar dengan jalan yang susah payah dengan kehadiran air terjun di dalam goa. Namun sayang pada saat kami ke sana, air yang mengalir hanya sedikit karena celah-celah aliran air telah tertutupi oleh lumpur yang ikut terbawa oleh air pada saat hujan.
[caption id="attachment_398668" align="aligncenter" width="300" caption="lubang sempit"]
[caption id="attachment_398670" align="aligncenter" width="300" caption="sedikit memanjat "]
[caption id="attachment_398671" align="aligncenter" width="300" caption="tampak dari atas"]
Nah di sini Anda harus menggunakan tali yang kuat atau webbing untuk memanjat lebih mudah, tapi harus ada satu orang yang bisa memanjat untuk mengikat tali tersebut di atasnya, tidak begitu tinggi hanya sekitar 3-4 meteran. Setelah memanjat, tetap Anda harus berjalan bungkuk tapi tidak begitu lama jalan normal tetap harus hati-hati.
[caption id="attachment_398672" align="aligncenter" width="300" caption="narsis dulu penulisnya"]
[caption id="attachment_398673" align="aligncenter" width="300" caption="sedikit menunduk"]
Tidak begitu lama Anda akan melihat air terjun yang kedua. Namun sayang sekali lagi airnya tidak begitu deras jadi tidak terlihat air terjun. Nah di sini harus ada satu orang yang memanjat untuk mengikat tali agar memudahkan memanjat.
[caption id="attachment_398674" align="aligncenter" width="300" caption="memanjat lagi"]
[caption id="attachment_398675" align="aligncenter" width="300" caption="memanjat lagi"]
Kembali melanjutkan perjalanan, nah tidak berapa lama lagi, maka Anda akan sampai ke pusat goa. Sebenernya masih ada spot jalur lagi namun sayang sekali, lagi-lagi karena lumpur yang menutupi jalan masuknya.
[caption id="attachment_398676" align="aligncenter" width="300" caption="di pusat goa"]
[caption id="attachment_398680" align="aligncenter" width="300" caption="keluar dari goa"]
Ini hanya sekilas reportase dari saya. Untuk lebih jelas, datang saja langsung ke tempat ini agar lebih takjub melihatnya :)
*Perhatian "mohon jangan ditiru tanpa menggunakan perlengkapan yang aman".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H