Mohon tunggu...
Achir uddin
Achir uddin Mohon Tunggu... -

Saya sosok manusia biasa yang ingin belajar dari orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Anak Yang Tangguh (Hari Anak Nasional)

23 Juli 2010   17:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:38 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh amat disayangkan jikalau Hari Anak Nasional di Indonesia tidak dibarengi dengan perhatian yang lebih kepada anak-anak Indonesia, pada khususnya di Kota Medan banyak persoalan anak yang belum terselesaikan, seperti anak jalanan. Selama ini pihak pihak yang berwenang untuk mengatasi anak jalanan tidak dengan program yang komprehensif. Selain itu pendekatannya juga cenderung persuasif, tetapi represif. Kota Medan juga semakin minim akan tempat bermain untuk anak padahal hal ini sangat dibutuhkan pada masa sekarang ini sebenarnya yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual, korban trafficking, anak-anak yang berkeliaran di jalanan, gelandangan yang jumlahnya terus bertambah. Mereka hidup di jalan dan bahkan ada bayi yang harus tidur di trotoar. Kehidupan di jalananpun membuat mereka menjadi militan, tidak takut panas dan hujan maupun lapar, akibatnya tingkat kejahatan baik dari dan kepada mereka juga menjadi meningkat.

(Bersama Siswa-siswi diatas Kapal Perang)

Kemudian mengenai penanganan hukum, agar pemerintah juga dapat memberi remisi bagi anak yang berhadapan dengan masalah ini. Remisi jangan diberi hanya pada hari – hari besar namun juga pada Hari Anak Nasional pula. sekedar informasi, Jumlah anak di Indonesia yang berhadapan dengan hukum tergolong kecil. Dari 250 juta penduduk Indonesia dengan jumlah anak sekira 40 juta, anak yang berhadapan dengan hukum jumlahnya tidak lebih dari 5 ribu orang. Mengenai pembinaan anak di Lapas anak Medan bertujuan guna mengembalikan eksistensi mereka sebagai anak seperti kehidupan di luar Lapas. Pembinaan yakni dalam bidang pendidikan, kerohanian, ketrampilan. Meski dengan kondisi terbatas, hal ini diharapkan nantinya mereka menjadi anak yang tangguh dimasa yang akan datang bagai "kapal perang yang tangguh oleh hempasan ombak ganas di lautan". "Selamat Hari Anak 23 Juli 2010" dari Penulis "Salam Persahabatan dan Damai"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun