Mohon tunggu...
Achir uddin
Achir uddin Mohon Tunggu... -

Saya sosok manusia biasa yang ingin belajar dari orang lain

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Menunjukkan Bangsa #1974

20 Juli 2010   16:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:43 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring laju perkembangan Jaman saat ini tentunya tidak terlepas yang disebut dimana Bangsa mulai memasuki Jaman kebebasan termasuk di dalam Dunia Usaha, Bangsa Indonesia dituntut harus mampu bersaing lebih secara luwes dan maju namun juga harus dapat menerima segala tantangan yang ada, termasuk menerima perubahan pola berkomunikasi dalam pergaulan sehari-hari .

 

Sebagai contoh penyisipan antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing (Inggris) sering kita jumpai seperti dibawah ini :

Change To Grow (Berubah untuk Maju) Majalah Gema Pelabuhan Edisi Maret 2010. Digunakan sebagai “Tema” dalamrapat yang pesertanya banyak dari Indonesia sendiri, Wear Pack kenapa tidak kita tuliskan saja sebagai Pakaian kerja, Staf seharusnya kita sebut saja Pegawai, Manager kenapa kita tidak langsung saja sebut, Pimpinan dan banyak lagi yang telah disisipkan ke dalam Bahasa Indonesia walau terasa baku tapi banyak frase yang membingungkan saat ini. Seperti ungkapan Condominiumseharusnya bisa kita tuliskan Rumah susun. Kemudian didalam dunia Industri kata Finishing yang saharusnya bisa kita tuliskan mengakhiri; menghabiskan; menyelesaikan, Appraisal yang artinya Penafsiran, maka apakah ini yang kita sebut menerima tantangan kemajuan jaman..?”, hal semacam ini boleh boleh saja, namun bila kita kembalikan kepada kata bersama-sama bersepakat dengan semboyan “Bahasa Menunjukkan Bangsa” sebaiknya kita mau dan akan terus belajar untuk menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam artian agar setiap orang dapat mengerti dan memahami apa yang kita ucapkan, dari cara menelaahnya bisa lewat membaca tulisan-tulisan dari buku-buku yang bermanfaat serta mencoba menulis dan meminta tanggapan orang lain sehingga kita akan mengetahui apakah sudah cukup baik atau malah kurang dalam penulisan kata yang baik dan benar tersebut.

 

Lain lagi mengenai di Daerah orang masih sering menggunakan bahasa ibu sebagai alat komunikasi sehari-hari diantara mereka. misalnya :

Semalam bila kita ambil pengertian umum Bahasa Indonesia berarti tadi malam namun di Medan, Sumatera Utara kata Semalam diartikan kemarin atau satu hari sebelum hari ini dan Kemarin dimaknakan sebagai 2 hari sebelum hari ini atau kemarin lusa. Maka lain lagi dengan Sumatera Selatan, Kamu adalah ungkapan yang wajar atau sopan digunakan sebagai kata menunjuk Subjek orang pertama tunggaldari pada Kau serta Aku kata penunjuk diri yang sopan menurut orang Palembang,

 

“Maafkan bila tulisan saya ini tidak sebagus dan sebaik apa yang telahdisajikan oleh sahabat-sahabat tercinta di Rumah Sehat ini sebelumnya. Namun atas perhatian dan ajakan dari seorang sahabat senior kita Mas Bambang P sertarasa penasaranakhirnya saya mencoba menuliskan sesuatu seperti judul tulisan diatas,”.

 

Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun