Mohon tunggu...
Achi Hartoyo
Achi Hartoyo Mohon Tunggu... Editor - https://achihartoyo.com/

https://achihartoyo.com/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mungkin Begini Rasanya Jadi Tamu di Istana Majapahit

14 April 2022   15:51 Diperbarui: 14 April 2022   15:57 2271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi aku belum mandi dan merapikan pakaian." Jawabmu singkat.

"Baik, Tuan. Mari saya antar ke kolam petirtaan, pakaian Tuan sudah saya siapkan, mari ikut saya." Jawab emban di hadapanmu. Ia tak mengenakan alas kaki, begitu juga kakimu.

Kamu berjalan mengikutinya. Lorong di depan kamarmu sangat megah. Dindingnya terbuat dari batu-bata merah berlapis emas seperti dinding kamar tidurmu tadi. Di kanan kiri lorong terdapat pahatan arca yang terbuat dari emas dan patung-patung terakota. Tampak beberapa lampu minyak yang telah padam menempel di dinding lorong.

Di ujung lorong terdapat sebuah pintu kayu jati berukir. Saat dibuka, sebuah kolam petirtaan dengan air jernih membuatmu takjub. Dinding kolam ini dihiasi pancuran arca Jaladwara berkepala naga yang dipahat dari batu andesit.

Kakimu mulai melangkah ke arah tangga yang menuju bagian tengah kolam. Airnya sejuk ditaburi campuran bunga mawar dan melati. Pagi ini kamu mandi dan berendam di kolam petirtaan sebelum menghadap Yang Mulia Raja.

Ah, segarnya.

Usai mengeringkan badan, saatnya berpakaian. Ada beberapa jadwal perayaan di istana yang harus kamu kunjungi hari ini. Emban akan membantumu berbusana. Kamu tidak mengenakan kemeja kantor seperti biasa. Bajumu hari ini terbuat dari lapisan kain dodot batik berwarna emas. Namanya Bhusana Gagampang Putra yang terdiri dari gelung cacandyan, suweng, kalung, kelat bahu, gelangkana, binggel, sinjang, sabuk, dan gamparan.

Emban tersebut kemudian membantumu memasang kelat bahu, mengenakan kalung emas, gelang tangan, dan sepasang sumping di kedua telingamu. Kepalamu diikat dengan kain destar. Sebuah mahkota kecil disematkan di kepalamu. Mahkota ini menjadi tanda kalau kamu menjadi tamu istimewa Yang Mulia Raja.

Kamu tidak lagi memakai jam tangan bermerek Fossil seperti biasanya saat berangkat menuju kantor. Tidak ada sepasang pantofel dan kaus kaki. Tas kerjamu yang berisi tablet dan laptop tidak kamu temukan. Post it dan deretan to do list yang biasa kamu siapkan juga tidak ada. Yang ada hanyalah selembar lontar yang berisi jadwal kunjunganmu hari ini. Lontar ini akan menjadi temanmu. Alas kakimu hari terbuat dari selop hitam berbahan beledu. Hari ini kamu tampak gagah dan berwibawa.

Wah aku tampak gagah sekali ...

Gending Wilwatikta mengalun dari gamelan di ruangan pendopo. Emban tadi mengantarmu menyusuri lorong menuju ruang makan untuk sarapan bersama Yang Mulia Raja dan anggota keluarga lainnya. Tampak jajaran prajurit berjaga-jaga di setiap lorong menuju pendopo ruang makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun